Kamis 21 Aug 2025 09:54 WIB

Bakal Jadi Pesaing BSI, Victoria Syariah Kini Berubah Nama Jadi Bank Syariah Nasional

nama BSN akan digunakan BTN Syariah sebagai identitas perusahaan.

Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Hirwandi Gafar (kanan) bersama Kepala Balai Harta Peninggalan Jakarta Amien Fajar Ocham seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Victoria Syariah di Menara BTN, Jakarta, Rabu (20/8/2025). RUPSLB tersebut menyetujui perubahan nama Bank Victoria Syariah menjadi Bank Syariah Nasional (BSN).
Foto: Dok Republika
Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Hirwandi Gafar (kanan) bersama Kepala Balai Harta Peninggalan Jakarta Amien Fajar Ocham seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Victoria Syariah di Menara BTN, Jakarta, Rabu (20/8/2025). RUPSLB tersebut menyetujui perubahan nama Bank Victoria Syariah menjadi Bank Syariah Nasional (BSN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemegang saham Bank Victoria Syariah telah menyetujui perubahan nama perusahaan menjadi Bank Syariah Nasional (BSN) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Menara BTN, Jakarta, Rabu (20/8/2025). Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Hirwandi Gafar bersama Kepala Balai Harta Peninggalan Jakarta Amien Fajar Ocham turut hadir dalam agenda tersebut.

Perubahan nama ini menjadi bagian dari kelanjutan proses spin off BTN Syariah menjadi Bank Umum Syariah dengan menggunakan Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai perusahaan cangkang. Ke depan, nama BSN akan digunakan BTN Syariah sebagai identitas perusahaan dan merek layanan produk setelah memperoleh izin resmi dari regulator.

Baca Juga

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkapkan rencana besar transformasi Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Tabungan Negara (BTN) menjadi Bank Syariah Nasional (BSN). Langkah ini diyakini akan memperkuat ekosistem keuangan syariah di Indonesia sekaligus menjaga iklim persaingan yang sehat di industri perbankan.

Erick menjelaskan, keberadaan BSN nantinya akan menjadi pelengkap bagi Bank Syariah Indonesia (BSI) yang sebelumnya lahir dari penggabungan bank syariah milik BNI, BRI, dan Mandiri. Dengan hadirnya BSN, diharapkan meminimalisir praktik pasar yang monopolistik.

"Bank Syariah Nasional ini tentu kita kembali, kita tidak boleh membuat market ini monopolistik. Sehingga kalau ada BSI, sekarang lahir BSN yang saya dengar cukup agresif di pasar, ini kan ada keseimbangan," kata Erick.

Selain menjadi pesaing sehat di pasar, BSN disebut akan memiliki peran strategis dalam mendukung layanan keuangan syariah nasional dan internasional kedepannya. Menurut Erick, keberadaan BSN yang baru ini akan menjadi backbone baru bagi pengembangan keuangan syariah Indonesia.

"Nah ini yang saya rasa ini menjadi solusi yang baik untuk payment system dan lain-lain," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement