Ahad 23 Nov 2025 11:31 WIB

BPJPH Pastikan Tax Holiday 20 Tahun Berlaku di Kawasan Industri Halal

Insentif tersebut disiapkan untuk menarik minat investor.

Ilustrasi Logo Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Logo Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memastikan fasilitas tax holiday selama 20 tahun bakal diberlakukan di kawasan industri halal di Indonesia. Insentif tersebut disiapkan untuk menarik minat investor agar masuk ke ekosistem industri halal nasional.

"Salah satu insentifnya, pelan-pelan kita bilangin. Salah satunya tax holiday itu 20 tahun, sampai kaya gitu, supaya menarik sekali," ujar Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan atau Babeh Haikal dalam wawancara cegat usai Media Gathering BPJPH di Jakarta, Jumat (21/11/2025).

Baca Juga

Ia menjelaskan salah satu kawasan yang hampir rampung dibangun dan siap diresmikan adalah Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS) di Jawa Timur. Seiring beroperasinya HIPS, fasilitas tax holiday pun akan langsung diberlakukan di kawasan tersebut.

“Salah satu yang kita bangun dan siap diresmikan itu Sidoarjo. Sidoarjo itu satu pabrik itu bisa merekrut 6.000-an karyawan. Itu yang paling penting ahli teknologinya, yang perlu kita segerakan pembukaan kawasan industri halal,” ujar Babeh Haikal.

Tax holiday merupakan insentif fiskal berupa pengurangan atau pembebasan Pajak Penghasilan (PPh) Badan bagi perusahaan yang berinvestasi di sektor-sektor prioritas. Pada kawasan industri halal, insentif ini diproyeksikan mendorong ekspansi industri sekaligus memperkuat rantai produksi halal di Tanah Air.

Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS) merupakan satu dari beberapa kawasan industri yang dirancang khusus mendukung produksi, sertifikasi, hingga distribusi produk halal secara terintegrasi.

Menurut Haikal, penguatan ekosistem halal nasional menjadi kunci agar Indonesia tidak hanya berperan sebagai pasar, tetapi juga sebagai pemain utama dalam rantai pasok halal global.

"Jika kita mampu memperkuat ekosistem halal nasional, maka Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi menjadi pemain utama dalam rantai pasok halal dunia," ujarnya.

Haikal menegaskan nilai halal kini telah berkembang menjadi standar global yang berpengaruh pada pola konsumsi dan perdagangan internasional.

"Halal bukan lagi sekadar persoalan agama saja. Di banyak negara, halal dipandang sebagai standar kualitas, keamanan, dan kesehatan. Halal adalah economic engine yang mendorong pertumbuhan perdagangan global," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement