Senin 24 Nov 2025 07:56 WIB

BRI-MI Catatkan KIK EBA Syariah Perdana Senilai Rp 1,95 Triliun di BEI

Instrumen di sektor infrastruktur ini mengantongi peringkat AAA dari Pefindo.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Foto: BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRI Manajemen Investasi resmi mencatatkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK EBA Syariah) perdana di Bursa Efek Indonesia dengan nilai penerbitan Rp 1,95 triliun. Instrumen di sektor infrastruktur ini mengantongi peringkat AAA dari Pefindo dan menjadi yang pertama tercatat di BEI.

Direktur Utama BRI Manajemen Investasi Tina Meilina menilai pencatatan tersebut menjadi tonggak baru pengembangan investasi syariah nasional. “Pencatatan KIK EBA Syariah BRI-MI JLB di bursa membuktikan bahwa prinsip Syariah, transparansi, dan nilai ekonomi dapat berjalan beriringan dalam satu instrumen investasi yang kredibel,” ujar Tina Meilina dalam keterangan, Ahad (23/11/2025).

Baca Juga

Produk yang dicatatkan bernama KIK EBA Syariah BRI-MI Jakarta Lingkar Barat Satu (BJLB1). Kehadirannya mencerminkan naiknya minat pasar pada instrumen alternatif berbasis syariah sekaligus memperluas sumber pembiayaan infrastruktur.

Acara pencatatan berlangsung di Main Hall BEI, Jakarta, pada Senin (10/11/2025). Kegiatan itu dihadiri perwakilan BEI serta mitra strategis, seperti PT Jakarta Lingkar Baratsatu sebagai originator dan Maybank Indonesia selaku bank kustodian.

BRI bertindak sebagai agen penampungan dalam transaksi ini, sementara BCA Sekuritas menjadi penata laksana. Struktur tersebut menegaskan peran BRI Group dalam memperkuat ekosistem pasar modal syariah yang kian diarahkan sebagai pembiayaan strategis.

BRI-MI menyebut pencatatan KIK EBA Syariah diharapkan mendorong akselerasi pertumbuhan instrumen keuangan syariah yang masih memiliki ruang ekspansi besar. Perusahaan juga menegaskan komitmen mendukung pembiayaan berkelanjutan yang inklusif dan etis sejalan program pemerintah.

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama BRI Agus Noorsanto menyampaikan penguatan inklusi dan literasi keuangan dilakukan terintegrasi melalui sinergi perusahaan anak. “Sinergi dengan perusahaan anak menjadi elemen penting yang memperkuat BRI sebagai satu kesatuan entitas untuk memberikan layanan keuangan secara menyeluruh dan mendukung pencapaian kinerja keuangan secara group. Kontribusi positif dari entitas Perusahaan Anak BRI Group yang telah berjalan menunjukkan bahwa strategi integrasi dan kolaborasi antar unit bisnis berjalan semakin optimal,” tutur Agus Noorsanto.

Kinerja perusahaan anak BRI, termasuk BRI-MI, tercatat tumbuh hingga kuartal III 2025. Total aset perusahaan anak naik 15 persen (yoy) menjadi Rp 244,5 triliun dan laba bersih meningkat 27,6 persen (yoy) menjadi Rp 8,2 triliun.

Kontribusi entitas anak mencapai 11,5 persen dari total aset konsolidasi BRI dan 19,9 persen dari total laba konsolidasi. Capaian itu menjadi latar penguatan peran BRI-MI dalam menambah pilihan investasi syariah di pasar modal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement