Kamis 19 Jun 2025 17:32 WIB

Saham Syariah Dominasi Pasar, Kapitalisasi Tembus 61,8 Persen

Pasar modal syariah Indonesia cetak rekor baru di tengah tren inklusi keuangan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Direktur Pengembangan BEI, Jeffry Hendrik di acara Syariah Investment Week (SIW) 2025 di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Foto: Dian Fath Risalah/Republika
Direktur Pengembangan BEI, Jeffry Hendrik di acara Syariah Investment Week (SIW) 2025 di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (19/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pasar modal syariah Indonesia mencatat lompatan signifikan dalam lima tahun terakhir. Per Juni 2025, saham dan indeks saham syariah telah menguasai 61,8 persen dari total kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara itu, 55,1 persen nilai transaksi harian berasal dari saham-saham yang masuk dalam daftar efek syariah.

“Pasar modal syariah Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat dalam kurun waktu lima tahun terakhir,” ujar Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, saat pembukaan Sharia Investment Week 2025 di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (19/6/2025).

Baca Juga

Jeffrey menyampaikan, pertumbuhan kapitalisasi pasar ini juga ditopang oleh peningkatan jumlah investor syariah yang hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Menurutnya, ekspansi tersebut bukan terjadi begitu saja, tetapi didorong oleh serangkaian kegiatan edukasi publik.

“Pertumbuhan itu tidak lain juga didukung oleh kegiatan literasi yang kita lakukan seperti ini melalui acara Sharia Investment Week yang sudah kita selenggarakan sejak tahun 2019. Kami dapat sampaikan bahwa ini adalah ajang pasar modal syariah terbesar di Indonesia,” jelasnya.

Jeffrey juga menegaskan bahwa citra pasar modal syariah telah mengalami transformasi. Dari yang dulunya dianggap kolot dan tertutup, kini menjadi lebih modern, inklusif, dan bersahabat bagi investor dari berbagai latar belakang.

Ia menekankan pentingnya perubahan persepsi publik terhadap pasar modal syariah. Dalam Sharia Investment Week 2025, BEI sengaja menghadirkan konsep acara dengan nuansa bioskop dan teater untuk mencerminkan wajah baru pasar modal syariah yang lebih segar dan kekinian.

“Pasar modal syariah itu modern, terbuka, dan bersahabat. Tidak lagi ada kesan bahwa pasar modal syariah itu kolot dan tertutup. Intinya, pasar modal syariah Indonesia itu keren,” tegasnya.

Jeffrey mengatakan bahwa konsep ini dihadirkan untuk menyampaikan pesan bahwa investasi syariah kini dapat diakses semua kalangan. Ia bahkan menyebut acara tahun ini sebagai simbol bahwa pintu pasar modal syariah telah benar-benar dibuka untuk publik seluas-luasnya.

“Pintu pasar modal syariah Indonesia telah dibuka. Masyarakat Indonesia, baik yang punya tiket maupun yang tidak punya tiket, silakan masuk,” ujarnya dalam penutupan sambutan pembukaan acara.

Acara tahunan ini ditargetkan diikuti sedikitnya 5.000 peserta. Pada hari pertama, BEI mencatat jumlah pendaftar telah menembus lebih dari seribu orang. Selain mengenalkan produk dan layanan pasar modal syariah, SIW 2025 juga menghadirkan edukasi, pameran, hingga talkshow interaktif bagi investor pemula dan komunitas keuangan syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement