REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Presiden ke-13 KH Ma’ruf Amin menegaskan bahwa perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia menunjukkan tren yang semakin positif. Hal ini disampaikannya dalam acara yang digelar Republika yakni Indonesia Sharia Forum (ISF) 2025.
Menurutnya, acara tersebut sangat positif karena memberikan dorongan karena mempertemukan pelaku Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), hingga pemimpin daerah dari seluruh Indonesia. “Acara ini kan…kategorinya cukup banyak Yang untuk mendorong semangat…untuk diperkenalkan di dunia,” kata Ma’ruf usai acara tersebut, Senin (26/5/2025).
Menurutnya, saat ini daerah menjadi salah satu ujung tombak pengembangan potensi ekonomi syariah nasional. Dengan terbentuknya KDEKS di berbagai provinsi, geliat ekonomi syariah makin terasa hingga ke pelosok, termasuk daerah-daerah yang sebelumnya tidak terdengar sebagai pusat ekonomi syariah.
“Bukan saja di daerah-daerah yang mayoritas muslim bahkan di Sulawesi Utara pun yang non muslim gubernurnya ekonomi syariahnya berkumpul,” katanya.
Pihaknya juga menyoroti kemajuan signifikan dari sektor keuangan syariah secara nasional, khususnya setelah merger Bank Syariah Indonesia (BSI) yang menguatkan posisi perbankan syariah di tanah air. Selain itu, menurutnya banyak sektor keuangan mikro berbasis syariah juga terus tumbuh.
“Sekarang akses keuangan syariah semakin terbuka. BPD-BPD pun mulai konversi menjadi bank syariah penuh. Saat ini ada tiga BPD yang sudah syariah penuh: Aceh, NTB, dan Riau-Kepri. Jadi, keuangan syariah semakin berkembang ,” katanya.