REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, mengatakan Indonesia dan Korea Selatan siap saling memperkuat sinergi jaminan produk halal. Salah satu langkah Indonesia dalam diplomasi halal dengan Korea Selatan adalah menghadiri The International Halal Seminar 2025 sekaligus perayaan 70 tahun Korea Muslim Federation (KMF) di Seoul, Korea Selatan, baru-baru ini.
“Kerja sama halal Indonesia–Korea bukan hanya soal perdagangan, tetapi juga membangun kepercayaan dan membuka jalan bagi generasi mendatang untuk hidup dalam ekosistem halal yang modern dan inklusif,” kata Haikal dalam keterangannya di Jakarta, Senin (25/8/2025).
Haikal menegaskan, kunjungan tersebut menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat kerja sama ekosistem halal antara dua negara sahabat.
Seminar halal internasional itu dihadiri Presiden KMF Hussein Kim Dong Eok, Sekretaris Jenderal OIC/SMIIC Turki Ihsan Ovut, Deputi Direktur JAKIM Malaysia Mohamad Kori Bin Jusoh, Direktur Halal Science Center Chulalongkorn University Thailand Winai Dahlan, serta perwakilan Korea Food Research Institute Lee Hyun Sung.
Hadir pula sejumlah perwakilan pemerintah Korea, akademisi, dan pelaku industri halal dari berbagai negara.
Lebih lanjut, Haikal menyampaikan perkembangan kebijakan dan potensi kerja sama halal Indonesia–Korea.
“Penguatan kerja sama kedua negara perlu didorong untuk mengoptimalkan potensi ekonomi di bidang industri dan perdagangan produk halal, yang dijalankan secara saling menguntungkan,” ujarnya.
Selain seminar, Haikal juga menghadiri undangan peringatan 70 tahun KMF di Negeri Ginseng.
Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya penguatan kerja sama bilateral, antara lain dalam pengembangan kualitas Jaminan Produk Halal (JPH), pelatihan auditor atau penyelia halal, pelatihan juru sembelih halal, serta peningkatan peluang ekspor produk halal Indonesia ke Korea Selatan.