Rabu 30 Apr 2025 01:31 WIB

Asuransi Syariah Berperan dalam Manajemen Risiko dan Melindungi Aset

Asuransi syariah menyediakan manfaat ketika terjadi risiko meningggal maupun sakit.

Chief Customer & Marketing Officer Prudential Syariah Vivin Arbianti Gautama di acara Global Islamic Finance Summit 2025 pada Selasa (29/4/2025).
Foto: Dok Republika
Chief Customer & Marketing Officer Prudential Syariah Vivin Arbianti Gautama di acara Global Islamic Finance Summit 2025 pada Selasa (29/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asuransi syariah berperan penting dalam mengelola risiko keuangan, terutama dalam melindungi aset dari dampak krisis kesehatan dan kondisi finansial tak terduga. Data global menunjukkan, sebanyak 43 juta orang meninggal akibat penyakit kritis pada 2023.

Di Indonesia, kasus penyakit kritis meningkat drastis hingga 28 persen hanya dalam satu tahun, dari 23 juta kasus pada 2022 menjadi 29 juta pada 2023. Tanpa proteksi yang tepat, seseorang berisiko kehilangan tidak hanya kesehatannya, tetapi juga stabilitas finansial dan aset kekayaan.

Baca Juga

”Kita sering merasa aman karena punya aset, tapi saat darurat kesehatan datang, aset itu tidak selalu bisa langsung dicairkan. Asuransi, termasuk asuransi berbasis syariah, berperan untuk mengelola risiko finansial, seperti risiko finansial misalnya," jelas Chief Customer & Marketing Officer Prudential Syariah Vivin Arbianti Gautama di acara Global Islamic Finance Summit 2025 pada Selasa (29/4/2025).

Asuransi syariah menyediakan manfaat ketika terjadi risiko meningggal, maupun risiko kesehatan. 

Pada asuransi syariah, ada nilai tambah yang diberikan kepada setiap nasabahnya, yaitu berupa tolong menolong antar sesama peserta. Setiap peserta yang membayarkan asuransi syariah akan berkontribusi membantu nasabah lainnya ketika terjadi musibah. 

"Jadi, Ketika nasabah tidak pernah mengajukan klaim, ia akan tetap terhitung berkontribusi, memberikan dampak kepada nasabah lainnya," kata Vivin.

Selain itu, asuransi syariah menganut prinsip bebas riba, gharar, dan maysir, dana peserta dikelola secara transparan dan adil dalam semangat gotong royong melalui Dana Tabarru’. Prinsip inilah yang menjadi kekuatan asuransi syariah, di mana peserta berkontribusi untuk saling membantu dalam menghadapi berbagai risiko kehidupan, sehingga proteksi tidak hanya manifestasi perlindungan individu tetapi juga wujud bentuk kepedulian sosial demi meraih keberkahan dalam hidup.

Manfaat dari santunan asuransi syariah tidak hanya muncul saat terjadi musibah. Ia juga menjadi bagian dari strategi perencanaan kekayaan jangka panjang, seperti mempersiapkan dana pensiun, mendukung perencanaan pendidikan anak, hingga menjaga ketersediaan dana darurat tanpa perlu mengorbankan aset produktif. 

Santunan dari asuransi juga dapat menjadi sumber likuiditas penting untuk mempertahankan kelangsungan bisnis dan keluarga atau mempersiapkan peninggalan berharga untuk keluarga.

”Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, termasuk dalam mengelola keuangan. Dengan asuransi, khususnya asuransi syariah, kita melindungi diri dari kerugian besar yang tak terduga, menjaga aset tetap aman, dan memberikan ketenangan jiwa untuk keluarga," kata Vivin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement