Selasa 20 May 2025 18:46 WIB

Menangkap Peluang di Tengah Tantangan Industri Asuransi Jiwa Syariah

Prudential Syariah optimistis melihat tren positif minat produk asuransi syariah.

Direktur Prudential Syariah Herwin Bustaman
Foto: Dok Republika
Direktur Prudential Syariah Herwin Bustaman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, peran proteksi kesehatan dan jiwa menjadi semakin penting untuk menjadi jaringpengaman (safety net) bagi setiap individu, guna melindungi diri dan keluarga dari berbagairisiko kesehatan, jiwa dan finansial. Sayangnya, jumlah masyarakat Indonesia yang memiliki proteksi masih sedikit apabila dibandingkan dengan berbagai negara lain. 

Menurut data dari OJK, per September 2024, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia mencapai 2,8persen. Angka ini masih relatif lebih kecil dibandingkan beberapa negara lainnya pada 2023, seperti Malaysia (4,8 persen), Jepang (7,1 persen), dan Singapura (11,4 persen). 

Baca Juga

Hal ini tentunya memberikan peluang besar bagi industri asuransi jiwa Tanah Air untuk terus memperluas akses dan mendorong penetrasi asuransi, termasuk pelaku industri asuransi jiwa berbasis syariah.

Prudential Syariah melihat adanya tren positif terhadap minat dan permintaan untuk asuransi jiwa dan kesehatan berbasis syariah. Hal ini disampaikan saat talkshow bertema ‘Strategi Asuransi Syariah Pacu Pangsa Pasar dan Menghadapi Persaingan Bisnis di 2025’ pada Senin (19/5/2025).

Berdasarkan Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa 2024 oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), total pendapatan kontribusi industri asuransi jiwa syariah naik 11 persen menjadi Rp 22,1 triliun pada 2024. Total aset asuransi jiwa syariah juga meningkat menjadi Rp 32,3 triliun pada 2024, dari Rp 31,7 triliun pada 2023.

Menurut Direktur Prudential Syariah Herwin Bustaman tren positif ini disebabkan oleh beberapa faktor pendukung, seperti peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Data SNLIK 2025 oleh OJK menemukan bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia semakin meningkat. 

“Prudential Syariah optimistis melihat tren positif minat produk asuransi berbasis syariah di Indonesia," katanya melalui keterangan, Selasa (20/5/2025).

Salah satu segmen yang sangat potensial adalah segmen anak muda. Prudential melihat semakin banyak anak muda yang menyadari pentingnya memiliki proteksi sejak din. Ini terbukti dari semakin banyak Peserta kami yang berasal dari kelompok anak muda.

Di sisi lain, industri asuransi jiwa Tanah Air masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk asuransi jiwa syariah. Pada tahun 2025, tingkat inflasi medis di Indonesia diprediksi akan mencapai 19 persen tahun 2025, jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi umum yang diproyeksikan sebesar 2,6 persen.

Selain itu, jumlah kelas menengah Indonesia juga mengalami penurunan sebesar 17 persen selama 5 tahun terakhir, yang berdampak pada kemampuan finansial dan daya beli masyarakat yang semakin menurun.

Guna menjawab berbagai tantangan di industri asuransi, tahun ini Prudential Syariah secara aktif menggunakan dua strategi utama, yakni inovasi dan kolaborasi.

Prudential Syariah berkomitmen menghadirkan berbagai inovasi layanan dan produk yang relevan dan mudah dipahami, serta terjangkau dan kuat secara manfaat perlindungan, sesuai dengan kebutuhan para Peserta.

Misalnya, untuk menjawab tantangan inflasi medis, Prudential Syariah menghadirkan produk asuransi kesehatan PRUWell Medical Syariah, yang menawarkan konsep baru dan pertama di Indonesia yaitu fair pricing.

Selain itu, Prudential Syariah juga baru meluncurkan PRUSehat Syariah, layanan asuransi kesehatan syariah yang ditujukan untuk anak muda (baik yang masih lajang maupun sudah berkeluarga). 

Guna mendorong penetrasi asuransi berbasis syariah dan memperkecil gap literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia, Prudential Syariah terus memaksimalkan kanal distribusi, mulai dari tenaga pemasar dan mitra bancassurance guna memastikan produk-produk Prudential Syariah dapat diakses dengan lebih mudah oleh seluruh masyarakat Indonesia

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement