Kamis 16 Mar 2023 20:21 WIB

KNEKS Targetkan Digitalisasi 500 BMT pada 2024

Hingga saat ini telah ada 340 BMT yang terdigitalisasi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdus Salam Shohib (kanan) didampingi Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kota Kediri Nur Muhyar (kedua kiri), perwakilan PBNU KH Athoillah Anwar Manshur (kedua kanan) memindai QRIS saat peluncuran Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) NU di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (16/9/2022). LPNU berupaya mendorong kemandirian ekonomi umat melalui program Ngaji Preneur sebagai wadah mencetak wirausahawan baru sekaligus menyediakan pembiayaan syariah melalui BMT.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdus Salam Shohib (kanan) didampingi Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kota Kediri Nur Muhyar (kedua kiri), perwakilan PBNU KH Athoillah Anwar Manshur (kedua kanan) memindai QRIS saat peluncuran Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) NU di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (16/9/2022). LPNU berupaya mendorong kemandirian ekonomi umat melalui program Ngaji Preneur sebagai wadah mencetak wirausahawan baru sekaligus menyediakan pembiayaan syariah melalui BMT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menargetkan hingga tahun 2024 minimal ada 500  Baitul Maal wat-Tamwiil (BMT) yang terdigitalisasi. Hingga saat ini telah ada 340 BMT yang terdigitalisasi, serta adanya tiga BMT pilot project implementasi QRIS.

Guna mengejar target tersebut, KNEKS pada Selasa (14/3/2023) sampai Sabtu (17/3/2023 menggelar pelatihan Baitul Maal wat-Tamwiil (BMT) 4.0 di Yogyakarta. Pelatihan tersebut diikuti oleh 30 BMT yang mengirimkan masing-masing seorang perwakilan.

Baca Juga

Deputi Direktur Keuangan Sosial Syariah (KSS) KNEKS, Bagus Aryo mengatakan , pentingnya digitalisasi bagi BMT. Dengan adanya digitalisasi maka akan mendukung pengawasan, penguatan kelembagaan, meningkatkan kinerja keuangan dan meningkatkan layanan kepada anggota.

"Saat ini, koperasi yang masuk klasifikasi usaha koperasi (KUK) tiga dan empat yakni yang asetnya minimal Rp 100 miliar dan anggota lebih dari 9.000 orang diwajibkan tersambung dengan dashboard pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM sehingga digitalisasi merupakan suatu keharusan," ujarnya dalam keterangan, Kamis (16/3/2023).

Tahapan digitaliasasi suatu BMT melalui empat tahap. Yakni terimplementasinya

fungsi minimal operasional BMT atau core lite microfinance system, neraca, nisbah tabungan, dan lain-lain, pengembangan management support sistem pelaporan dan pengawasan, pengembangan pelayanan anggota. Misalnya pembukaan simpanan melalui ponsel pintar, proses pembiayaan daring, dan lain-lain.

"Ada juga pengembangan aspek bisnis misalnya supply chain membangun ekosistem digital, dan lain-lain," ujarnya.

KNEKS menggunakan istilah BMT sebagai suatu konsep yang mensenyawakan aspek sosial baitul maal dan aspek komersil baitul tamwil. Dengan demikian, BMT yang dimaksud mencakup Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) yang diawasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM serta Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun, pelaksanaan pelatihan BMT 4.0 di Yogyakarta merupakan pelatihan BMT 4.0 kedua yang diselenggarakan oleh KNEKS di tahun 2023. Pelatihan pertama di tahun 2023 diselenggarakan di Jawa Tengah (Kota Solo).

Pelatihan kali ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah, seperti, Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, Madura, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Selama pelatihan peserta mendapatkan materi seperti pengantar fiqih muamalah, akad simpanan dan pembiayaan, model bisnis BMT, akutansi syariah, manajemen risiko, praktek aplikasi core system dan lain-lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement