Sabtu 23 Aug 2025 06:54 WIB

Investasi Emas Digital BSI Meningkat, Saldo Tumbuh 110%

BSI mencatatkan transaksi emas mencapai 1 ton, dengan pertumbuhan signifikan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Karyawan menata produk emas BSI saat kegiatan peninjauan kesiapan Bank Emas BSI di Gedung BSI, Jakarta, (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Karyawan menata produk emas BSI saat kegiatan peninjauan kesiapan Bank Emas BSI di Gedung BSI, Jakarta, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan prestasi gemilang dengan berhasil menembus angka 1 ton emas dalam bisnis bullion-nya. Sejak diluncurkan pada 26 Februari 2023 oleh Presiden RI Prabowo Subianto, transaksi pembelian emas melalui BSI mengalami lonjakan yang signifikan.

Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar menjelaskan, emas masih menjadi pilihan investasi utama masyarakat. “Emas masih jadi investasi yang digemari masyarakat sejalan sifatnya yang safe haven, mudah, dan tahan terhadap inflasi. Untuk itu, kami terus mendorong inovasi investasi emas melalui BSI Emas, Cicil Emas, Gadai Emas, dan BSI Gold,” ujarnya dikutip Sabtu (23/8/2023).

Baca Juga

Menurut Wisnu, kesadaran masyarakat terhadap investasi emas digital semakin meningkat, dengan aplikasi mobile banking menjadi platform utama. “Memiliki emas secara digital lebih mudah untuk disimpan dan ditransaksikan kapan saja sesuai kebutuhan. Lebih efektif dan efisien.”

BSI terus melakukan edukasi melalui platform BYOND, yang memungkinkan nasabah membeli emas dengan harga yang kompetitif. Beberapa keuntungan lainnya adalah tersedianya fisik emas batangan 24 karat yang aman disimpan, biaya titip yang rendah, serta kemampuan untuk melakukan jual beli emas secara real-time, 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Selain itu, nasabah juga dapat memanfaatkan fitur zakat emas.

Hingga Juni 2023, bisnis bullion BSI menunjukkan hasil yang menggembirakan. Saldo BSI Emas tumbuh 110 persen secara tahunan (YTD), dengan volume mencapai 1 ton. Transaksi pembelian emas melalui BYOND juga melonjak 191 persen YTD.

"Kami optimistis tren bisnis bullion akan semakin meningkat ke depannya," ujar Wisnu.

BSI, yang kini menjadi bagian dari rencana strategis nasional untuk penguatan keuangan syariah, berkomitmen untuk terus menjaga stok emas harian guna memenuhi permintaan nasabah. Program ini sejalan dengan amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan upaya pemerintah dalam mengembangkan ekosistem usaha bullion bank.

photo
Pemerintah akan meresmikan bank emas atau bullion bank pada 26 Februari 2025. - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement