REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bersama BSI Maslahat telah menyalurkan bantuan total 78,7 ton senilai Rp 12 miliar untuk korban bencana di wilayah Sumatra. Sebagian besar alokasi bantuan didistribusikan ke Provinsi Aceh.
BSI aktif mendistribusikan bantuan sejak awal musibah bencana hidrometeorologi yang menimpa provinsi Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
Selain mengirimkan bantuan berupa logistik, BSI melalui BSI Maslahat juga mengirimkan relawan yang aktif membantu distribusi bantuan serta pendampingan penyintas bencana.
Menurut Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar, bantuan yang dikirimkan berupa makanan, obat-obatan, perlengkapan kebersihan, pakaian serta pendukung berupa perahu karet dan alat bantu komunikasi berupa Starlink dan telepon satelit yang diperuntukkan mensupport kegiatan pemerintah daerah setempat di dalam mengatasi bencana ini.
Selain mendistribusikan logistik, BSI dan BSI Maslahat serta warga setempat menyediakan dapur umum di Langsa dan Bireuen serta posko kesehatan di Kuala Simpang. Setiap hari dua ribu paket makanan didistribusikan untuk membantu mensupport kegiatan masyarakat di masa tanggap darurat.
Dapur umum, kata Wisnu, mulai aktif 6 Desember 2025 hasil kolaborasi BSI bersama BSI Maslahat mendirikan dapur umum di Kawasan Langsa karena wilayah ini relatif siap dengan ketersediaan air bersih dan sarana pendukung lainnya.
Dapur umum ini mendistribusikan 2 ribu paket makanan dengan wilayah distribusi Tamiang, Langsa, dan Kuala Simpang.
Selain membantu logistik, BSI terus meningkatkan aksesibilitas nasabah pada layanan bank. Dari 23 wilayah kabupaten di Provinsi Aceh, terdapat 13 wilayah yang terdampak bencana.
Terhitung sejak Senin, 8 Desember 2025, BSI sudah bisa menghadirkan coverage operasional di 13 wilayah tersebut termasuk di wilayah Kuala Simpang, Tamiang, meskipun belum 100 persen cabang beroperasi.
Hingga 11 Desember 2025, dari total 145 kantor BSI di Region Aceh, 136 kantor telah kembali beroperasi sehingga tersisa 9 kantor yang masih menunggu kesiapan hingga kondisi memungkinkan. Layanan di daerah bencana dioperasikan menggunakan genset dan starlink.
Pada saat yang sama, 497 dari 920 unit ATM telah berstatus in service dengan availability 54 persen. Di Region Medan, seluruh cabang kini beroperasi 100 persen dan 450 dari 488 unit ATM kembali berjalan sehingga mencatatkan availability 92 persen.
Di wilayah Sumatra Barat, seluruh kantor layanan dan ATM BSI sudah normal 100 persen. Khusus untuk wilayah dengan dampak relatif berat seperti Langsa, BSI sudah menyala di KCP Gampong Jawa, KCP Langsa Kota, sementara untuk wilayah Kuala Simpang di KC Seumadam dan KCP Sungai Liput.
Untuk mendukung kebutuhan uang tunai BSI mengirimkan mobil kas keliling ke wilayah Tamiang untuk membantu masyarakat sementara mesin ATM masih dalam tahap perbaikan.
Sepanjang pekan kemarin BSI melakukan pembersihan dan penyiapan operasional agar outlet bisa segera beroperasi melayani nasabah dan ATM juga dapat digunakan.
‘’Alhamdulillah tersisa 9 kantor yang menunggu kesiapan operasi dan sedang diupayakan maksimal pembersihan dan alternatif agar cabang dan ATM segera dapat beroperasi,’’ kata Wisnu dalam keterangan Jumat (12/12/2025).
Kantor BSI saat ini juga dijadikan salah satu pusat kegiatan warga yang membutuhkan akses wifi dari Starlink yang beroperasi di Cabang serta mengisi daya battery mobile phone yang digunakan warga berkomunikasi dengan kerabatnya di luar wilayah.
Untuk mendukung operasional di kabupaten terdampak bencana, BSI mengirimkan bantuan tenaga operasional bank untuk meringankan pegawai yang juga masih dalam proses pemulihan tempat tinggal yang juga terdampak bencana.