REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyampaikan bahwa sekitar 72 persen atau sebanyak 104 gerai layanan cabang di Aceh sudah kembali beroperasi per Selasa pascabencana hidrometeorologi yang menimpa sejumlah wilayah di Pulau Sumatera. Jumlah tersebut mencakup gerai di Banda Aceh (49 gerai), Lhokseumawe (21 gerai), dan Meulaboh (34 gerai). Pemulihan bertahap dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi kesiapan infrastruktur pendukung outlet dari sisi listrik, sarana komunikasi, maupun kondisi kantor cabang, serta akses di sekitar lokasi kantor cabang.
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (3/12/2025), menyampaikan bahwa perseroan berempati atas musibah yang menimpa masyarakat Aceh dan sekitarnya, di mana hal ini juga menimpa sebagian kantor cabang BSI di wilayah Aceh sehingga belum bisa beroperasi secara normal.
“Kami berupaya semaksimal mungkin mempercepat pemulihan layanan untuk memudahkan nasabah melakukan transaksi keuangan,” kata Wisnu.
Wisnu menambahkan secara bertahap BSI terus menginformasikan berbagai alternatif layanan BSI yang bisa diakses masyarakat sebagai bentuk komitmen layanan kepada nasabah.
Bersamaan dengan layanan cabang, BSI juga melakukan percepatan pemulihan layanan ATM. Saat ini, sekitar 60 persen dari total ATM di Aceh telah beroperasi.
Mayoritas ATM yang belum bisa melayani transaksi berlokasi di daerah terdampak bencana dengan posisi yang masih sulit dijangkau dan infrastruktur pendukung yang masih minim karena banjir yang belum surut.
“Di beberapa wilayah terdampak, layanan cabang sudah beroperasi dan nasabah bisa melakukan transaksi di kantor terdekat yang sudah beroperasi,” kata Wisnu.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BSI. Nasabah diimbau untuk senantiasa memeriksa kembali informasi melalui kanal resmi BSI seperti situs website www.bankbsi.co.id maupun media sosial resmi BSI serta beragam kanal resmi lainnya.
Adapun pada Selasa, BSI bersama BSI Maslahat kembali mengirimkan bantuan logistik tahap ketiga seberat 10 ton. Bantuan ini merupakan kelanjutan bantuan tahap pertama dan kedua seberat 27 ton sehingga total bantuan mencapai 37 ton.
Penyaluran bantuan dilakukan dalam bentuk makanan instan, perlengkapan bayi, selimut, peralatan sekolah, sembako, obat-obatan, alat komunikasi seperti Starlink, dan lainnya.
Bantuan tersebut dipusatkan ke wilayah Aceh dan sekitarnya. Secara terpisah, BSI juga mengirimkan bantuan ke provinsi lain untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana.
Khusus untuk Aceh, BSI juga membangun posko kemanusiaan di berbagai titik antara lain BSI KCP Meureudu 2 di Kabupaten Pidie Jaya, BSI KC Simpang Empat Bireuen di Kabupaten Bireuen, BSI Area Lhokseumawe di Kota Lhokseumawe, serta BSI KCP Stabat Zainul Arifin di Kabupaten Langkat.