Selasa 21 Oct 2025 12:10 WIB

BSI dan GGGI Jalin Kerja Sama Kembangkan Sukuk Hijau dan Pembiayaan Iklim

BSI perkuat komitmen keuangan berkelanjutan untuk mendukung target iklim nasional.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Wakil Direktur Utama Bob Tyasika Ananta mengatakan, BSI menggandeng GGGI memperluas akses investasi hijau dan menjembatani kesenjangan pembiayaan iklim di Indonesia. (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Wakil Direktur Utama Bob Tyasika Ananta mengatakan, BSI menggandeng GGGI memperluas akses investasi hijau dan menjembatani kesenjangan pembiayaan iklim di Indonesia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperkuat komitmen terhadap praktik keuangan berkelanjutan dengan menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) bersama Global Green Growth Institute (GGGI). Kerja sama ini menjadi langkah strategis BSI dalam memperluas akses investasi hijau dan menjembatani kesenjangan pembiayaan iklim di Indonesia.

“Melalui kolaborasi ini, BSI akan mengembangkan produk-produk keuangan yang berorientasi pada keberlanjutan guna mendukung target nasional terkait perubahan iklim dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Bersama GGGI, kami berupaya memperkuat kerangka dan kapasitas penerbitan sustainability sukuk serta memperluas akses terhadap pembiayaan iklim dari sumber internasional,” ujar Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, dalam keterangannya, Selasa (21/10/2025).

Baca Juga

Langkah BSI ini menandai babak baru dalam penguatan posisi bank syariah terbesar di Indonesia sebagai pelopor keuangan berkelanjutan. Kemitraan dengan GGGI juga sejalan dengan komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) BSI yang berfokus pada inovasi produk syariah hijau.

BSI menyadari peran strategis sektor perbankan dalam mendukung target nasional penurunan emisi gas rumah kaca (Nationally Determined Contribution/NDC) 2030 dan pencapaian net-zero emissions 2060. Dengan kesenjangan pembiayaan iklim yang diperkirakan mencapai Rp3.990 triliun pada 2030, keterlibatan sektor swasta dinilai krusial untuk mempercepat transisi ekonomi hijau.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Senior Vice President Environmental, Social, and Governance (ESG) BSI Rima Dwi Permatasari dan Country Representative GGGI Indonesia, Rowan Fraser. Kolaborasi ini diarahkan untuk memperkuat ekosistem pendukung penerbitan sustainability sukuk yang sesuai standar internasional dan kredibel.

“Melalui kemitraan dengan BSI, GGGI akan memperkuat kerangka produk keuangan syariah hijau dan mendukung penerbitan sukuk tematik di pasar domestik maupun internasional. Kami berharap inisiatif ini dapat mendorong partisipasi yang lebih luas dari sektor swasta dalam pembiayaan berkelanjutan dan mempercepat penghijauan sektor perbankan syariah sejalan dengan target iklim Indonesia,” ujar Rowan.

BSI dan GGGI ke depan akan fokus pada tiga hal utama, yakni mengembangkan kerangka sustainability sukuk sesuai standar global, memperkuat kapasitas kelembagaan BSI dalam keuangan berkelanjutan, serta membangun mekanisme pelaporan yang transparan guna meningkatkan kepercayaan investor.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ESG Now (@esg.now)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement