Sabtu 11 Oct 2025 17:16 WIB

ISEF 2025 Jadi Momentum Perkuat Fondasi Nilai Ekonomi Syariah

Bank Indonesia melalui DEKS berkomitmen dorong pengembangan ekonomi keuangan syariah.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia Imam Hartono memberikan sambutan saat Tabligh Akbar Republika di ISEF 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/10/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia Imam Hartono memberikan sambutan saat Tabligh Akbar Republika di ISEF 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia, Imam Hartono, menegaskan penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 menjadi momentum memperkuat fondasi nilai ekonomi syariah di Tanah Air. Dia menyebut, kegiatan ini bukan sekadar ajang ekonomi, tetapi ruang spiritual untuk memperkokoh semangat keberkahan.

"ISEF yang sedang berlangsung ini adalah cara kita mengakselerasi ekonomi syariah di tanah air. Tabligh akbar hari ini menjadi penguatan spiritual untuk memperkokoh fondasi nilai sebelum melangkah pada implementasi teknis ekonomi syariah yang lebih luas," kata Imam dalam Tabligh Akbar Republika di ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/10/2025).

Baca Juga

Dia menuturkan, penguatan nilai menjadi aspek penting dalam pengembangan ekonomi syariah agar tidak kehilangan ruhnya. Menurut Imam, keberkahan dan keadilan harus menjadi arah kebijakan ekonomi, bukan hanya pertumbuhan angka statistik.

"Ekonomi syariah yang kita kembangkan adalah instrumen pemberdayaan. Melalui prinsip keadilan, transparansi, dan keberkahan, kita membangun sistem ekonomi yang tidak hanya menghasilkan profit, tapi juga membawa kemaslahatan bagi umat," ujarnya.

Imam menjelaskan, Bank Indonesia melalui DEKS berkomitmen mendorong pengembangan ekonomi keuangan syariah dengan pendekatan kolaboratif. Dia menilai, akselerasi perlu disertai inovasi, literasi, dan pemberdayaan masyarakat agar nilai syariah benar-benar membumi.

"Kami akan terus memperluas pengembangan ekonomi syariah, bukan hanya lewat regulasi, tapi juga melalui edukasi dan pemberdayaan masyarakat seperti kegiatan hari ini," kata Imam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement