Selasa 05 Mar 2024 15:37 WIB

Pembiayaan Berkelanjutan BCA Syariah Capai Rp 2,7 Triliun

Pembiayaan berkelanjutan terbesar dikucurkan untuk rfisiensi energi

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Direktur PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) Yuli Melati Suryaningrum memberikan penjelasan saat media update Pemaparan Kinerja BCA Syariah 2023 di Kantor Pusat BCA Syariah, Jakarta, Selasa (5/3/2024). BCA Syariah menutup tahun 2023 dengan laba bersih Rp153,8 miliar, tumbuh 30,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya (Year on Year/YoY).
Foto: Dok Republika
Presiden Direktur PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) Yuli Melati Suryaningrum memberikan penjelasan saat media update Pemaparan Kinerja BCA Syariah 2023 di Kantor Pusat BCA Syariah, Jakarta, Selasa (5/3/2024). BCA Syariah menutup tahun 2023 dengan laba bersih Rp153,8 miliar, tumbuh 30,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya (Year on Year/YoY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Bank BCA Syariah tak mau ketinggalan dengan bank konvensional dalam menyalurkan pembiayaan berkelanjutan atau Environmental Social Governance (ESG). Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan, BCA Syariah turut menjalankan praktik bisnis dan tata kelola yang mengedepankan prinsip keberlanjutan. 

"Pada tahun 2023, BCA Syariah telah menyusun kebijakan dan roadmap keuangan berkelanjutan sebagai pedoman implementasi keuangan berkelanjutan yang terarah. Sebesar 30,1 persen dari total pembiayaan yang kami salurkan merupakan pembiayaan pada sektor berkelanjutan. Ini merupakan bentuk komitmen BCA Syariah dalam menjaga keseimbangan antara people, profit dan planet," ujar Yuli dalam Konferensi Pers di Kantor BCA Syariah di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Tercatat hingga Desember 2023, pembiayaan berkelanjutan di BCA Syariah mencapai Rp 2,7 triliun. Pembiayaan disalurkan pada 6 sektor Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) yang terdiri dari: Efisiensi energi sebesar Rp 367,7 miliar; pembiayaan eco-efficient Rp 315,4 miliar, pengelolaan sumber daya hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan sebesar Rp195,5 miliar; pencegahan dan pengendalian polusi  Rp 10,7 miliar; pengelolaan air dan air limbah berkelanjutan Rp 2,5 miliar dan sektor transportasi ramah lingkungan Rp2,3 miliar.

"Untuk target tahun ini, kami berharap bisa tumbuh 5 persen yoy," ujar Yuli. Ia juga menambahkan, sangat bersyukur BCA Syariah mampu melewati tantangan ekonomi dengan pencapaian kinerja yang baik dan tumbuh secara berkesinambungan. BCA Syariah juga akan tetap fokus untuk meningkatkan jumlah nasabah baik pembiayaan maupun dana melalui penguatan infrastrukur IT, peningkatan fitur layanan dan memperkuat sinergi dengan para stakeholder. 

BCA Syariah menutup tahun 2023 dengan laba bersih Rp 153,8 miliar, tumbuh 30,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 117,6 miliar. Peningkatan laba ditopang oleh akselerasi penyaluran pembiayaan yang tetap menerapkan prinsip kehati-hatian sehingga kualitas pembiayaan terjaga dengan baik dan akuisisi customer base khususnya nasabah CASA, serta manajemen aset dan liabilitas yang berimbang.

Di 2023, total aset BCA Syariah mencapai Rp 14,5 triliun meningkat 14,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan aset ini didukung dengan penghimpunan DPK yang mencapai Rp 10,9 triliun tumbuh 15,5 persen yoy dan penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp 9, triliun, tumbuh 18,8 persen yoy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement