Kamis 06 Nov 2025 10:17 WIB

Asbisindo Targetkan Pangsa Pasar Bank Syariah RI Bisa Capai 20 Persen

Saat ini, pangsa pasar bank syariah adalah 7,7 persen dari total industri perbankan.

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anggoro Eko Cahyo melihat produk salah satu UMKM binaan di acara pameran UMKM berskala nasional di Jakarta, Selasa (28/10/2025). BSI turut berperan aktif mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui segmen UMKM. Hingga Agustus 2025, BSI telah menyalurkan Rp52,18 triliun dan saat ini membina lebih dari 4.700 UMKM binaan di seluruh Indonesia.
Foto: Dok Republika
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anggoro Eko Cahyo melihat produk salah satu UMKM binaan di acara pameran UMKM berskala nasional di Jakarta, Selasa (28/10/2025). BSI turut berperan aktif mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui segmen UMKM. Hingga Agustus 2025, BSI telah menyalurkan Rp52,18 triliun dan saat ini membina lebih dari 4.700 UMKM binaan di seluruh Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) berharap pangsa pasar (market share) bank syariah nasional meningkat menjadi 20 persen dari saat ini sekitar 7,7 persen, sehingga bisa setara dengan negara-negara lain.

“Perbankan syariah rata-rata tumbuh di atas industri bank. Secara global, aset keuangan syariah naik sekitar 10 persen per tahun dengan rata-rata pangsa pasar sekitar 20 persen. Ruang tumbuh bank syariah di Indonesia masih cukup lebar bisa tiga kali lipat dari posisi saat ini,’’ kata Ketua Umum Asbisindo Anggoro Eko Cahyo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (3/11/2025).

Baca Juga

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2024, total aset perbankan syariah tercatat sebesar Rp980,30 triliun atau tumbuh sebesar 9,88 persen year on year (yoy) dengan market share naik menjadi 7,72 persen.

Anggoro di sela event Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) 2025 menyebutkan, tahun 2025 merupakan momentum besar bagi perkembangan ekonomi syariah nasional. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di mana pengembangan ekonomi syariah menjadi pilar kedua agenda pembangunan nasional.

Menurut dia, dukungan dan stimulus dari pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi syariah dinilai sudah baik, mulai dari penetapan pilar pertumbuhan ekonomi nasional, blueprint ekonomi syariah Indonesia, Masterplan Industri Halal 2023-2029, hingga pembentukan Komite Nasional Pengembangan Keuangan Syariah.

Yang terbaru, dukungan juga berupa penerbitan berbagai regulasi strategis termasuk Peraturan OJK (POJK) tentang Kegiatan Usaha Bullion, yang membuka peluang besar bagi bank syariah untuk masuk ke ekosistem emas nasional.

Untuk percepatan pertumbuhan industri bank syariah, Asbisindo merumuskan strategi “winning proposition”, selaras dengan Asta Cita Pemerintah dan nilai syariah atau maqashid syariah yang menjadi unique value perbankan syariah

Ia mengatakan, keselarasan ini dielaborasi melalui berbagai aspek, di antaranya mendorong industrialisasi inklusif dan hilirisasi produktif yang memiliki added value, membangun daya saing ekosistem halal di pasar global, serta mengoptimalkan peran desa untuk Indonesia melalui pemerataan ekonomi berbasis syariah.

photo
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia per Juli 2025, sudah tembus Rp3.039,73 triliun dan mencapai 11,63 persen dari total aset keuangan nasional. - (Tim Infografis)

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement