Kamis 15 Jun 2023 12:33 WIB

Bibit.id Hadirkan Solusi Investasi Syariah untuk Masyarakat

Bibit menyediakan lebih dari 30 produk reksa dana Syariah, obligasi dan dana saham

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dalam rangka mendorong masyarakat untuk berinvestasi di produk-produk investasi Syariah, Bibit.id, aplikasi investasi digital terdepan di Indonesia, berpartisipasi dalam kegiatan Sharia Investment Wee
Foto: Unsplash
Dalam rangka mendorong masyarakat untuk berinvestasi di produk-produk investasi Syariah, Bibit.id, aplikasi investasi digital terdepan di Indonesia, berpartisipasi dalam kegiatan Sharia Investment Wee

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka mendorong masyarakat untuk berinvestasi di produk-produk investasi Syariah, Bibit.id, aplikasi investasi digital terdepan di Indonesia, berpartisipasi dalam kegiatan Sharia Investment Week 2023.

Kegiatan yang diselenggarakan pada 15-17 Juni itu merupakan kegiatan Pasar Modal Syariah hasil kolaborasi antara PT Bursa Efek Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

PR & Corporate Communication Lead Bibit, William mengatakan selain berpartisipasi di kegiatan Sharia Investment Week 2023, Bibit juga telah menghadirkan solusi investasi Syariah kepada para penggunanya. Bibit menyediakan lebih dari 30 produk reksa dana Syariah mulai dari reksa dana pasar uang, reksa dana obligasi, dan reksa dana saham.

"Untuk para investor yang memiliki preferensi Syariah dapat langsung mengaktifkan toggle Syariah di halaman Profile," ujar William di Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Baru-baru ini, inovasi yang Bibit lakukan juga telah memungkinkan para pengguna untuk berinvestasi pada produk Surat Berharga Syariah Negara Project Based Sukuk yang diterbitkan dengan prinsip Syariah dan 100 persen dijamin oleh negara. Menurut William, imbal hasil dari Project Based Sukuk tergolong tinggi dan dapat mengalahkan tingkat inflasi.

"Sebagai contoh, imbal hasil (yield) Project Based Sukuk seri PBS003 yang jatuh tempo di tahun 2027 adalah 5,5 persen per tahun, sedangkan yield untuk PBS033 yang jatuh tempo di tahun 2047 adalah 6,61 persen per tahun. Sebagai perbandingan, pada periode Mei 2023, inflasi berada di angka 4 persen," ungkapnya.

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia, Irwan Abdalloh, menyampaikan, ketenangan dalam berinvestasi merupakan salah satu faktor kunci mengapa generasi muda memilih produk-produk investasi Syariah. Tren yang berlaku pada anak muda sekarang adalah hijrah.

"Banyak generasi muda yang mulai tertarik investasi di pasar modal Syariah, mereka pun mulai sadar bahwa investasi bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan, tapi juga untuk mendapatkan ketenangan,” ujar Irwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement