Pertanyaan :
Assalaamu'alaikum, pak Gozali,
Saya karyawan swasta berumur 34 tahun, ingin bertanya bagaimana cara menghitung kebutuhan uang pensiun bila ingin pensiun pada umur 55 tahun dan berapa rupiah uang yang harus saya tabung perbulannya untuk memenuhi kebutuhan pensiun tersebut, mengingat sebagai karyawan swasta berbeda dengan PNS dalam hal pensiun.
Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalaam - Edi
Jawaban :
Waalaikumsalam wrwb
Untuk menghitung dana pensiun yang diperlukan dan menghitung berapa yang harus ditabung dari sekarang membutuhkan perhitungan khusus dengan beberapa variabel yang perlu ditetapkan di awal.
Namun secara singkat, dapat saya berikan gambaran umum bahwa 21 tahun yang akan datang ketika Anda memasuki usia 55 tahun, biaya-biaya akan menjadi sekitar 8 kali lipat dibandingkan dengan biaya sekarang. Ini artinya, standar biaya hidup Anda nantinya adalah sekitar 8 kali lipat dari standar biaya hidup yang Anda inginkan sekarang.
Jika Anda sekarang, misalnya saja, merasa nyaman dengan standar biaya hidup sebesar Rp 5 juta per bulan, maka nanti angka ini akan menjadi kira-kira Rp 37 juta per bulan. Besar...? Ya, memang besar sekali sepertinya. Tapi apakah kita 21 tahun yang lalu membayangkan bahwa permen harganya bisa Rp 500 per butir, rasanya tidak. Tapi sekarang ternyata harga itu terbilang wajar. Maka tidak perlu kaget dengan angka Rp 37 juta per bulan ini.
Pilihan untuk pensiun paling aman adalah memiliki deposito yang bisa memberikan hasil sebesar Rp 37 juta per bulan. Ini artinya, dengan asumsi hasil bersih deposito sebesar 6% per tahun, maka Anda harus memiliki dana pensiun dalam bentuk deposito sebesar Rp 7,5 Milyar.
Lalu berapa yang harus diinvestasikan setiap bulannya untuk mendapatkan Rp 7,5 Milyar dalam waktu 21 tahun yang akan datang? Hal ini akan sangat tergantung sekali pada produk investasi yang Anda pilih. Saran saya, konsultasikan hal ini langsung dengan perencana keuangan Anda agar bisa mendapatkan saran yang paling tepat untuk dijalankan.
Salam,
Konsultasi keuangan keluarga diasuh oleh Ahmad Gozali, perencana keuangan pada Safir Senduk & Rekan. Kirimkan pertanyaan Anda ke [email protected]
@ahmadgozali