Kamis 14 Aug 2025 14:17 WIB

Kadin Pacu Ekonomi RI dengan Industri Halal

Kadin telah menyiapkan program Kadin Halalpreneur.

Pengunjung melihat-lihat produk UMKM saat acara pameran BSI International Expo 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung melihat-lihat produk UMKM saat acara pameran BSI International Expo 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (26/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong penguatan rantai pasok industri halal dari hulu ke hilir. Sektor yang disasar meliputi makanan-minuman, fesyen, farmasi, industri kesehatan, pariwisata, keuangan syariah, dan rumah potong hewan bersertifikasi halal.

“Penguatan rantai nilai halal merupakan kunci untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi syariah, baik di pasar domestik maupun internasional,” ujar Kepala Badan Ekonomi Syariah Kadin Indonesia Titi Khoiriah dalam pernyataan di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Baca Juga

Ia menegaskan, Kadin berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Upaya ini dilakukan melalui penguatan kolaborasi lintas sektor, pembangunan jejaring internasional, dan peningkatan kapasitas pelaku usaha ekonomi syariah nasional.

Titi menambahkan, Kadin telah menyiapkan program Kadin Halalpreneur yang diinisiasi Badan Ekonomi Syariah Kadin untuk memacu industri halal di Tanah Air.

Program ini mendorong akselerasi industri halal, peningkatan ekspor halal, dan penguatan rantai pasok industri halal untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah, yang ditargetkan mampu mengerek pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.

Selain itu, ia menyoroti peran strategis digitalisasi dalam mengakselerasi ekosistem syariah nasional. Pemanfaatan teknologi dinilai mampu memperluas akses pasar, meningkatkan efisiensi distribusi, dan membuka peluang usaha baru bagi pelaku UMKM berbasis syariah.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menilai Indonesia memiliki peluang besar menjadi pemain penting di industri halal dunia. Sertifikasi halal di Indonesia dinilainya sebagai potensi yang harus dijadikan prestasi.

Zulkifli menegaskan, sertifikasi halal menjadi kunci utama membangun ekosistem halal yang kompetitif, berkelanjutan, dan mudah diakses, terutama dengan dukungan teknologi.

Ia menambahkan, kemajuan teknologi memungkinkan proses sertifikasi halal yang semula rumit dapat disederhanakan, sehingga lebih mudah bagi investor, industri besar, hingga pelaku UMKM.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement