Kamis 17 Jul 2025 15:16 WIB

Sukuk RI Tembus Bursa Syariah Dunia, Dicatatkan di Singapura dan Dubai

Langkah ini memperkuat posisi Indonesia di pasar pembiayaan syariah global.

Rep: Dian Fath / Red: Satria K Yudha
(Ilustrasi) Nasabah membeli Sukuk Tabungan (ST) Seri ST006 melalui aplikasi BNI Mobile Banking di Jakarta, Senin (4/11/2019).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
(Ilustrasi) Nasabah membeli Sukuk Tabungan (ST) Seri ST006 melalui aplikasi BNI Mobile Banking di Jakarta, Senin (4/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Indonesia mencatatkan penerbitan sukuk global dalam dolar AS di dua pusat keuangan syariah internasional, yakni Bursa Efek Singapura dan Nasdaq Dubai. Langkah ini memperkuat posisi Indonesia di pasar pembiayaan syariah global, sekaligus menunjukkan komitmen terhadap ekonomi hijau.

Sukuk diterbitkan melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III, dengan pemerintah sebagai penanggung jawab utama. Ada dua tenor yang ditawarkan, yaitu lima tahun dengan imbal hasil awal 4,85 persen dan sepuluh tahun khusus sukuk hijau dengan imbal hasil awal 5,5 persen.

Baca Juga

Dokumen term sheet yang diperoleh Reuters pada Rabu (16/7/2025) tidak mencantumkan besaran nilai penerbitan. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah mengenai jumlah maupun jadwal finalnya.

Obligasi syariah ini akan mengantongi peringkat kredit yang sama dengan peringkat utang negara Indonesia, yaitu Baa2 dari Moody’s, BBB dari S&P, dan BBB dari Fitch. Dana dari sukuk lima tahun akan digunakan untuk membiayai kebutuhan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sementara itu, hasil dari sukuk hijau akan dipakai untuk mendukung proyek-proyek ramah lingkungan.

“Dana dari sukuk hijau 10 tahun akan digunakan untuk membiayai atau membiayai ulang belanja-belanja yang masuk kategori hijau,” demikian tertulis dalam dokumen tersebut dikutip dari Zawya, Kamis (17/7/2025).

Deutsche Bank dan HSBC ditunjuk sebagai koordinator struktur hijau. Adapun Bank of America, Deutsche Bank, Dubai Islamic Bank, HSBC, dan Mandiri Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi utama. Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas dan Trimegah Sekuritas Indonesia menjadi manajer pendamping.

Dengan masuknya sukuk Indonesia ke bursa Singapura dan Dubai, pemerintah mendorong pembiayaan syariah nasional agar makin kompetitif di pasar internasional. Selain memperluas basis investor global, penerbitan ini juga mendukung target pembiayaan berkelanjutan dan transisi energi yang ramah lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement