Jumat 11 Jul 2025 17:01 WIB

Bima Arya Ajak Generasi Muda Ambil Peran dalam Ekonomi Syariah Indonesia

Ekonomi syariah butuh kolaborasi semua pihak, termasuk peran aktif mahasiswa.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Gita Amanda
Wamendagri Bima Arya Sugiarto menyatakan dukungannya terhadap pelibatan generasi muda dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. (ilustrasi)
Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Wamendagri Bima Arya Sugiarto menyatakan dukungannya terhadap pelibatan generasi muda dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Depok -- Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyatakan dukungannya terhadap pelibatan generasi muda dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Bima saat menjadi narasumber dalam kegiatan Gunadarma Sharia Economic Event (GSENT) 2025, Jumat (11/7/2025).

Bima mengatakan, ekonomi syariah merupakan salah satu pilar penting dalam mendukung visi besar Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, menurut dia, diperlukan langkah nyata berupa sosialisasi, edukasi, dan peningkatan literasi agar masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap sistem ekonomi ini. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antarpemangku kepentingan untuk mendorong percepatan gerak ekonomi syariah.

Baca Juga

“Memang harus ada akselerasi koordinasi yang sinergis antara semua stakeholder, pemerintah, masyarakat, kampus, komunitas, agar ekonomi syariah ini bisa bergerak lebih cepat. Jadi, saya lihat itu masih sangat relevan,” katanya.

Ia juga menyoroti urgensi waktu, mengingat masa depan Indonesia yang diproyeksikan akan menjadi salah satu dari lima kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada dua dekade mendatang. Bima pun mendorong generasi muda, khususnya Generasi Z, untuk mengambil peran dalam mewujudkan visi besar tersebut.

“Ini kata World Bank, kata IMF, kata para pakar, kita akan menuju ke sana, one of the five largest economies in the world. Satu dari lima negara paling hebat di dunia pada saat ini adalah Indonesia. Dua puluh tahun lagi, nggak lama,” ujarnya.

Bima juga memotivasi para mahasiswa dengan mencontohkan para pemimpin bangsa seperti Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto yang telah memimpin di usia 40-an. Ia percaya, zaman terus bergerak dan kepemimpinan masa depan membutuhkan figur-figur muda yang dinamis, energik, serta berintegritas.

“Nggak ada yang berharga di dunia ini selain integritas dan nilai. Boleh kalian bercita-cita jadi pemimpin di usia muda, tetapi enggak ada artinya kalau kalian tidak memimpin dengan nilai, tidak memimpin dengan integritas,” ungkapnya.

Ia menambahkan, generasi muda di universitas adalah kelompok yang tajam dan kritis. Menurut dia, modal intelektual ini harus terus diasah dengan dialog dan keterbukaan terhadap berbagai perspektif. Ia pun mengapresiasi kampus sebagai ruang diskusi, sekaligus mendorong mahasiswa untuk belajar dari pengalaman orang lain.

“Salah satu kunci sukses adalah belajar dari orang lain, belajar dari pengalaman orang lain, dan memperkaya perspektif melalui pengalaman orang lain. Di forum atau event-event seperti ini, anak-anak mendapatkan kesempatan untuk itu,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement