Kamis 10 Jul 2025 20:45 WIB

Menteri PPN: Ekonomi Syariah Bisa Dorong Pertumbuhan Inklusif Nasional

Konsep muamalah Islam sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan pemerataan ekonomi.

Ekonomi syariah memiliki peluang besar untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih inklusif. (ilustrasi)
Foto: Bank Syariah Indonesia
Ekonomi syariah memiliki peluang besar untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih inklusif. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Rachmat Pambudy, mengatakan bahwa ekonomi syariah memiliki peluang besar untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih inklusif.

“Ekonomi syariah adalah sistem alternatif yang menggabungkan nilai etika, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan. Di tengah krisis global, ini menjadi peluang untuk membangun tata kelola ekonomi yang lebih inklusif,” ujarnya dalam agenda peluncuran The State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (10/7/2025).

Baca Juga

Menurut Rachmat, ekonomi Islam berakar kuat pada nilai-nilai spiritual dan universal. Prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan keseimbangan yang dijunjung ekonomi Islam memastikan bahwa kegiatan ekonomi tidak hanya melayani kepentingan individu, tetapi juga menjunjung tinggi tanggung jawab sosial dan moral.

Konsep Islam tentang muamalah mempromosikan perdagangan yang etis, menolak eksploitasi, serta menekankan keadilan dalam distribusi dan kontrak.

Keseimbangan antara hak dan tanggung jawab dalam ekonomi Islam juga dinilai sejalan dengan esensi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Hal ini mencakup keselarasan antara keuntungan dengan pengelolaan lingkungan, kesetaraan sosial, dan kesejahteraan jangka panjang.

Dengan pendekatan ini, lanjut Rachmat, ekonomi Islam memberikan model yang menarik untuk pertumbuhan inklusif karena mampu melindungi kelompok rentan, memberdayakan usaha kecil, serta mendorong inovasi yang etis.

Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan salah satu negara demokrasi paling beragam, Indonesia disebut mewujudkan semangat ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam) dan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa dan setanah air).

Kepala Bappenas menilai nilai-nilai tersebut dapat menjadi pedoman dalam membangun ekosistem halal yang tangguh dan inklusif, sembari menghormati kearifan lokal dan merangkul standar global.

“Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi ekonomi syariah di Indonesia. Kalau kita bersinergi, saling memperkuat, dan menyatukan potensi yang tersebar di berbagai sektor, ekonomi syariah Indonesia bukan hanya akan tumbuh, tetapi bisa menjadi kekuatan utama di tingkat global,” ujar Rachmat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement