REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat peningkatan jumlah peserta korporasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah Muamalat yang mencapai total 844 perusahaan hingga kuartal I 2025.
Jumlah tersebut tumbuh 11,2 persen dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 759 perusahaan. Sementara peserta individu mencapai lebih dari 123 ribu orang.
“Peningkatan jumlah peserta ini mencerminkan kepercayaan korporasi dan masyarakat terhadap DPLK Syariah Muamalat dalam perencanaan keuangan jangka panjang,” kata Executive Director DPLK Syariah Muamalat, Aznovri Kurniawan, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (4/7/2025) lalu.
Dana kelolaan DPLK Syariah Muamalat tercatat mencapai Rp 1,76 triliun hingga Maret 2025, tumbuh 4,1 persen secara year-to-date (ytd) sejak Desember 2024. Hasil investasi selama setahun terakhir juga menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan sebesar 6,6 persen.
“Alhamdulillah, nilai aktiva bersih (NAB) juga mengalami pertumbuhan. Ini menunjukkan komitmen kami dalam mengelola dana pensiun secara amanah dan profesional,” ujarnya.
Sebagai DPLK syariah pertama di Indonesia, Muamalat menetapkan tiga pilar strategi pengembangan bisnis, yakni pertumbuhan yang solid, optimalisasi investasi dan tata kelola, serta peningkatan layanan dan digitalisasi.
Dalam implementasinya, DPLK Syariah Muamalat memaksimalkan distribusi produk melalui jaringan kantor cabang Bank Muamalat serta kerja sama dengan mitra strategis. Di samping itu, perusahaan juga menambahkan paket investasi sesuai profil risiko dan kebutuhan peserta.
Perubahan sistem inti (core system) juga dilakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan dan mempercepat transformasi digital.
“Kami terus berkomitmen dan berperan aktif dalam meningkatkan literasi serta inklusi keuangan syariah di masyarakat melalui berbagai sarana edukasi,” tutur Aznovri.