Jumat 16 May 2025 18:43 WIB

Kekayaan Dirut Baru BSI Anggoro Eko Capai Rp 65,78 Miliar, Ini Rinciannya

Aset properti dan surat berharga jadi penyumbang terbesar harta Anggoro.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diakses Republika, total kekayaan Anggoro per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp 65,78 miliar. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diakses Republika, total kekayaan Anggoro per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp 65,78 miliar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggoro Eko Cahyo resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Jumat (16/5/2025) sore.

Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diakses Republika, total kekayaan Anggoro per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp 65,78 miliar.

Baca Juga

Sebagian besar kekayaannya berupa tanah dan bangunan senilai Rp 33,21 miliar, yang tersebar di Tangerang Selatan, Jakarta Timur, Bogor, Bandung, dan Denpasar. Ia juga memiliki empat unit kendaraan, termasuk Porsche Cayenne Hybrid dan Toyota Alphard, dengan total nilai Rp 1,35 miliar.

Dalam laporan tersebut, Anggoro juga tercatat memiliki surat berharga senilai Rp 11,97 miliar serta kas dan setara kas sebesar Rp 12,97 miliar. Ia masih memiliki utang sebesar Rp 2,85 miliar, sehingga total kekayaan bersihnya mencapai Rp 65.782.907.101.

Anggoro bukan sosok baru di industri keuangan nasional. Ia memulai kariernya di Bank Negara Indonesia (BNI) sejak 1994 dan pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama BNI. Sebelum dipercaya memimpin BSI, ia menjabat sebagai Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan sejak Februari 2021.

Dalam RUPST yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, juga ditunjuk sebagai Komisaris Utama BSI. Penunjukan para pengurus baru ini akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta memenuhi ketentuan yang berlaku.

Susunan Dewan Komisaris BSI:

- Komisaris Utama: Muhadjir Effendy*

- Komisaris Independen: Felicitas Tallulembang

- Komisaris: Meidy Firmansyah*

- Komisaris: Mochammad Agus Rofiudin*

- Komisaris: Kamaruddin Amin*

- Komisaris Independen: Nizar Ahmad Saputra*

- Komisaris Independen: Muhammad Syafii Antonio

- Komisaris Independen: Addin Jauharuddin*

Susunan Direksi BSI:

- Direktur Utama: Anggoro Eko Cahyo*

- Wakil Direktur Utama: Bob Tyasika Ananta

- Direktur Wholesale Transaction Banking: Zaidan Novari

- Direktur Retail Banking: Kemas Erwan Husainy*

- Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna

- Direktur Information Technology: Muharto*

- Direktur Risk Management: Grandhis Helmi Harumansyah

- Direktur Compliance & Human Capital: Arief Adhi Sanjaya*

- Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho

- Direktur Treasury & International Banking: Firman Nugraha*

Dewan Pengawas Syariah:

- Ketua: Hasanudin

- Anggota: Mohammad Hidayat

- Anggota: Oni Sahroni

- Anggota: Abdul Ghofur Maimoen

RUPST juga menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 1,05 triliun atau 15 persen dari laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp 7,01 triliun. Dividen dibagikan sebesar Rp 22,78 per saham, meningkat 22,86 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain dividen, 20 persen laba dialokasikan sebagai cadangan wajib, dan 65 persen sebagai laba ditahan.

“Dividen untuk Tahun Buku 2024 dibayarkan secara proporsional kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date),” ujar Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta.

Catatan: tanda bintang (*) menunjukkan pengurus baru yang masih menunggu persetujuan resmi dari OJK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement