Rabu 26 Feb 2025 19:37 WIB

Pendapatan Kontribusi Neto Asuransi Syariah Sompo Insurance Capai Rp 104 Miliar

Ia optimistis usaha syariah di perusahaannya akan terus tumbuh.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
VP Sharia Business Development Sompo Insurance Bambang Haryanto dalam acara
Foto: Republika/Eva Rianti
VP Sharia Business Development Sompo Insurance Bambang Haryanto dalam acara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Sompo Insurance Indonesia menyampaikan laporan kinerja keuangan terbaru dari Unit Usaha Syariah (UUS). Tercatat, pada Desember 2024, UUS Sompo Insurance membukukan jumlah pendapatan kontribusi neto sebesar Rp 104 Miliar. Angka itu keseluruhan berasal dari dana tabarru’. 

Adapun laba setelah pajak atas kegiatan operasional produk asuransi syariah di Sompo Insurance mencapai Rp 82,19 miliar pada Desember 2024. Angka tersebut merupakan gabungan dana perusahaan sebesar Rp 22,04 miliar dan dana tabarru’ sebesar Rp 60,16 miliar. 

Baca Juga

Data yang sama menunjukkan, aset di dana perusahaan untuk kategori SAK dan SAP adalah masing-masing Rp 202,13 miliar dan Rp 171,44 miliar pada Desember 2024. Sedangkan secara gabungan dengan dana tabarru’dan tanahud serta dana investasi peserta, angka SAK gabungan tercatat sebesar Rp 445,31 miliar. 

Sementara itu, mengenai pencapaian tingkat solvabilitas, rasio tingkat solvabilitas dana tabarru’ dan dana tanahud serta dana perusahaan masing-masing adalah 665,19 persen dan 10.083,06 persen. 

VP Sharia Business Development Sompo Insurance Bambang Haryanto mengatakan, kinerja bisnis UUS Sompo Insurance terbilang memuaskan. Ia optimistis usaha syariah di perusahaannya akan terus tumbuh dan berkembang di berbagai lini bisnisnya, seiring dengan layanan yang luas di Indonesia. 

“Kita optimis, dan itu terbukti dari angka target yang ditetapkan oleh manajemen luar biasa signifikan meningkat sih. Pertumbuhannya positif signifikan. Kebetulan saya di tim yang KPI-nya terbesar, jadi memang betul dari segi target dan itu kan salah satu bentuk optimisme kita terhadap industri asuransi syariah,” tutur Bambang. 

Optimisme itu seiring dengan upaya literasi asuransi yang juga semakin dimasifkan. Pasalnya, tingkat literasi asuransi di Indonesia terbilang masih minim. Oleh sebab itu, Sompo Insurance juga terus giat dalam mengembangkan bisnis sekaligus literasi lewat berbagai langkah, termasuk upaya untuk melakukan pemisahan entitas (spin-off) pada semester II di tahun depan. 

“Secara komitmen sudah jelas Sompo akan mengikuti ketentuan OJK di mana paling lambat 2026 kita akan spin-off,” ungkapnya. 

Saat ini, pihaknya sedang melakukan proses perapian operasional dan legal dokumen. Ia meyakini spin-off bisa terealisasi sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni 2026.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement