Kamis 09 Jan 2025 21:02 WIB

Jadi Primary Dealer Lelang SBSN Kemenkeu, Volume Transaksi SBSN di BSI Tumbuh 65,38 Persen

Sepanjang 2024, ada 5 SBSN yang didistribusikan oleh BSI.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Petugas melayani nasabah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023). Sepanjang 2024, ada 5 SBSN yang didistribusikan oleh BSI.
Foto: Dok Republika
Petugas melayani nasabah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023). Sepanjang 2024, ada 5 SBSN yang didistribusikan oleh BSI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang Januari-November 2024, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan volume transaksi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) mencapai Rp 85 triliun, tumbuh signifikan 65,38 persen secara tahunan (yoy). Capaian tersebut menegaskan kontribusi aktif BSI di pasar SBSN, seiring posisi Perseroan menjadi satu-satunya bank syariah yang berperan sebagai Primary Dealer Lelang SBSN Kementerian Keuangan.

BSI juga meraih dua penghargaan dari Kementerian Keuangan atas kontribusi besar perseroan dalam penjualan SBSN pada 2024. Penghargaan tersebut adalah Mitra Distribusi SBSN Ritel Terbaik Tahun 2024 Kategori Bank Syariah dan Mitra Distribusi SBSN Ritel Terbaik Tahun 2024 Kategori Skema Investasi Sosial.

Baca Juga

Direktur Sales & Distribution Anton Sukarna mengatakan pertumbuhan volume transaksi SBSN yang diperoleh BSI sejatinya merupakan hasil kerja sama yang solid antara Perseroan, nasabah, dan Kementerian Keuangan yang banyak memberikan kepercayaan kepada BSI. Dirinya berharap pada 2025 akan semakin banyak nasabah yang mempercayai BSI untuk menjadi Sahabat Finansial, Sahabat Sosial, dan Sahabat Spiritual mereka.

“Capaian ini merupakan dari kerja sama solid dengan mitra dan dukungan yang konsisten dari nasabah, yang terus mempercayai BSI untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka dengan produk dan layanan yang dapat diandalkan,” tuturnya dalam keterangan, Kamis (8/1/2025).

Sepanjang 2024, ada 5 SBSN yang didistribusikan oleh BSI yaitu SR020, ST012, SWR005, SR021, dan ST013, yang mana kelima SBSN tersebut melampaui target yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan. SR020 dari Rp1,5 triliun yang ditargetkan Kemenkeu, BSI mampu merealisasikan Rp1,668 triliun atau 111 persen dari target. Sementara ST012 dari Rp500 miliar yang ditargetkan, BSI mampu merealisasikan Rp1,1 triliun atau 221 persen dari target.

SWR005 dari Rp10 miliar yang ditargetkan, BSI mampu merealisasikan Rp16,6 miliar atau 167 persen dari target. Sedangkan SR021 dari Rp1,5 triliun yang ditargetkan, BSI mampu merealisasikan Rp1,561 triliun atau 104 persen dari target. Untuk ST013 dari Rp500 miliar yang ditargetkan, BSI mampu merealisasikan Rp1,3 triliun atau 275 persen dari target.

Selama 2024, BSI juga melakukan banyak upaya untuk meningkatkan literasi, inklusi, dan penetrasi masyarakat terhadap pasar modal dan SBSN. BSI meluncurkan Pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online Bank Syariah Pertama di Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari tahun lalu. Peluncuran RDN Online Bank Syariah ini menjadi solusi untuk memberikan kemudahan bagi para investor dalam melakukan pembukaan RDN Syariah, sehingga investor dapat dengan mudah dan cepat melakukan investasi RDN syariah kapan saja dan dari mana saja.

BSI juga meluncurkan produk bundling untuk penjualan sukuk ritel seri SR020 dengan program Cicil Emas, yang diberi nama Sukuk Gold Ownership Program. Program yang diluncurkan pada Maret 2024 ini memungkinkan nasabah untuk memanfaatkan imbal hasil dari sukuk ritel seri SR020 guna mencicil emas di BSI.

Anton menyebut BSI akan terus berupaya mengembangkan bisnis dari segmen retail dan wholesale untuk mendorong kemajuan ekosistem halal di tanah air. Dari sisi pengembangan ekosistem layanan wholesale, BSI serius menggarap bisnis pasar modal, yang berfokus pada bank kustodian, treasury, dan trade services.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement