Rabu 26 Nov 2025 17:22 WIB

Pemerintah Serap Rp10 Triliun dari Lelang Sukuk Pekan Ini

Minat investor tinggi terlihat dari total penawaran yang menembus Rp34,46 triliun.

emerintah menyerap dana senilai Rp10 triliun dari lelang delapan seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk pada 25 November 2025. (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
emerintah menyerap dana senilai Rp10 triliun dari lelang delapan seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk pada 25 November 2025. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana senilai Rp10 triliun dari lelang delapan seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk pada 25 November 2025.

Dikutip dari keterangan Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan di Jakarta, Rabu (26/11/2025), total penawaran masuk pada lelang kali ini mencapai Rp34,46 triliun.

Baca Juga

Serapan terbesar berasal dari seri PBS038 (pembukaan kembali) yang dimenangkan sebesar Rp2,6 triliun dari penawaran masuk Rp3,49 triliun. Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang seri ini sebesar 6,69976 persen dengan jatuh tempo 15 Desember 2049.

Serapan berikutnya berasal dari seri PBS040 (pembukaan kembali) yang dimenangkan sebesar Rp2,05 triliun dari penawaran masuk Rp4,98 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang sebesar 5,54934 persen dengan jatuh tempo 15 November 2030.

Dari seri SPNS10082026 (pembukaan kembali), pemerintah memenangkan dana sebesar Rp2 triliun dari penawaran masuk Rp7,53 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang seri ini sebesar 4,66200 persen dengan jatuh tempo 10 Agustus 2026.

Selanjutnya, pemerintah menyerap dana sebesar Rp1,6 triliun dari seri PBS034 (pembukaan kembali) yang menerima penawaran masuk Rp3,87 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang seri ini sebesar 6,35325 persen dengan jatuh tempo 15 Juni 2039.

Pemerintah juga memenangkan nominal Rp1 triliun dari seri SPNS12012026 (pembukaan kembali) yang menerima penawaran masuk Rp3,1 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 4,48000 persen dengan jatuh tempo 12 Januari 2026.

Untuk seri PBS030 (pembukaan kembali), pemerintah menyerap dana sebesar Rp400 miliar dari penawaran masuk Rp5,59 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang sebesar 5,09964 persen dengan jatuh tempo 15 Juli 2028.

Serapan terakhir berasal dari seri PBSG002 (pembukaan kembali) yang dimenangkan sebesar Rp350 miliar dari penawaran masuk Rp5,22 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 5,96673 persen dengan jatuh tempo 15 Oktober 2033.

Adapun dari seri SPNS01062026 (pembukaan kembali), pemerintah memutuskan tidak menyerap dana meski menerima penawaran masuk sebesar Rp700 miliar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement