Senin 30 Dec 2024 15:08 WIB

Kinerja Saham Modal Syariah Naik Tipis pada 2024, Market Cap Capai Rp 6.759 Triliun

Angka ISSI 2024 lebih tinggi dibandingkan angka pada 2023 sebesar 212,64.

Rep: Eva Rianti/ Red: Lida Puspaningtyas
Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2024 di Gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12/2024).
Foto: Eva Rianti
Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2024 di Gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan laporan kinerja pasar modal syariah sepanjang tahun 2024. Tercatat terjadi peningkatan tipis pada capaian Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) di Indonesia pada tahun ini.

“Pasar modal syariah atau ISSI tercatat 213,86, naik 0,57 persen,” kata Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi, Pasar Modal, dan Lembaga Efek OJK Aditya Jayantara dalam dalam konferensi pers Peresmian Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2024 di Gedung BEI, Senin (30/12/2024).

Baca Juga

Angka ISSI 2024 lebih tinggi dibandingkan angka pada 2023 sebesar 212,64. Namun lebih rendah dibandingkan ISSI pada 2022 di angka 217,73.

Sementara itu, angka kapitalisasi pasar pasar modal syariah tercatat mencapai lebih dari Rp 6.000 triliun. “Market cap-nya sebesar Rp 6.759,54 triliun,” lanjut Aditya.

Berdasarkan data OJK, angka market cap 2024 mengalami kenaikan 9,98 persen dari angka kapitalisasi pasar pada 2023 sebesar Rp 6.145,96 triliun.

Di sisi lain OJK diketahui mencatatkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dinamis sepanjang 2024. Menurut data, IHSG sempat menyentuh level terendah 7.036,57 pada 27 Desember 2024 atau turun 3,25 persen dibandingkan periode tahun lalu di angka 7.272 pada 29 Desember 2023.

Adapun market cap atau kapitalisasi pasar tercatat meningkat 5,05 persen. Dalam catatannya, kapitalisasi pasar saham pada 27 Desember 2024 sebesar Rp 12.264 triliun, lebih tinggi dibandingkan pada 29 Desember 2023 sebesar Rp 11.674 triliun.

Peningkatan juga terjadi pada Indonesia Composite Bond Index (ICBI) sebesar 4,74 persen. OJK mencatat ICBI pada 27 Desember 2024 di level 392,36 dari 374,61 di 29 Desember 2023.

Akan tetapi, IHSG juga tercatat sempat menyentuh angka tertinggi atau all time high di level 7.905 pada tanggal 19 September 2024.

“Indeks bergerak cukup dinamis meskipun sempat sentuh titik rendah, namun juga berhasil mencapai all time high sepanjang tahun 2024,” kata Aditya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement