REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia (BI) Rifki Ismal menyoroti potensi Afrika sebagai pasar yang menjanjikan bagi produk-produk Indonesia, terutama dalam sektor industri halal. Dalam konteks global, Afrika dikenal memiliki permintaan tinggi untuk produk halal dan Indonesia berada dalam posisi yang kuat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Ismal mengatakan, Indonesia telah sukses mengekspor produk halal ke negara-negara OKI. Namun, jika Indonesia fokus pada pasar Afrika, akan ada peluang baru yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.
"Kita harus menyadari bahwa Afrika memiliki populasi yang besar dan berkembang, dengan banyak negara yang mulai meningkatkan kesadaran akan pentingnya produk halal," ungkapnya di Seminar Internasional “Optimizing The Global Halal Industry Ecosystem: Leveraging Research and Innovation for Resilient Economic Growth” di Jakarta, Kamis (31/10/2024) malam.
Menurut Ismal, permintaan terhadap produk Indonesia, terutama dalam kategori makanan, minuman, dan fesyen Muslim, semakin meningkat di benua hitam. "Beberapa waktu lalu, saya berbicara dengan pejabat dari Kedutaan Somalia yang menyatakan minat untuk mengekspor sarung Indonesia. Ini menunjukkan bahwa ada ketertarikan yang kuat terhadap produk-produk kita," jelasnya.
Ismal juga mencatat keanekaragaman budaya dan preferensi di Afrika memberikan peluang bagi Indonesia untuk menghadirkan inovasi produk yang sesuai dengan selera lokal. "Dengan kreativitas dan keunggulan dalam desain, kita bisa menghadirkan produk yang unik dan menarik bagi konsumen Afrika," katanya.
Namun, untuk memanfaatkan potensi ini, Ismal menekankan perlunya strategi yang tepat. Salah satu tantangan utama adalah memahami pasar lokal dan membangun hubungan yang kuat dengan mitra dagang di Afrika.
"Kita perlu melakukan riset pasar yang mendalam dan menjalin kemitraan dengan distributor lokal untuk memasuki pasar ini," sarannya.
Digitalisasi juga dapat menjadi alat penting dalam menjangkau pasar Afrika. Ismal menyarankan agar perusahaan-perusahaan Indonesia memanfaatkan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan mereka.
"Dengan menggunakan teknologi digital, kita dapat menjangkau konsumen di Afrika secara langsung, tanpa harus melalui saluran distribusi tradisional yang seringkali rumit," tambahnya.
Ia pun mengajak pelaku industri dan pemerintah untuk lebih fokus pada pengembangan strategi ekspor ke Afrika. "Kita memiliki banyak keunggulan yang bisa ditawarkan, dan dengan pendekatan yang tepat, Afrika bisa menjadi pasar yang sangat menguntungkan bagi produk halal Indonesia," kata dia.
Dengan menggali potensi Afrika, Ismal berharap Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam industri halal global dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.