REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto mengatakan, ada tiga sektor yang menjadi penopang dalam kemajuan industri halal di Indonesia. Ketiganya yakni sektor industri farmasi dan kosmetik halal, makanan halal, dan modest fashion.
Hal itu disampaikan Eko saat menjelaskan mengenai posisi ekonomi syariah Indonesia di kancah global yang terus mengalami peningkatan. Mengutip data Dinar Standard, secara keseluruhan Indonesia berhasil naik satu peringkat menjadi posisi ketiga pada Global Islamic Economy Indicator dalam State of the Global Islamic Economt Report (SGIER) 2023/2024.
Eko menyebut dari lima indikator penilaian yang ada, di dalamnya terdapat tiga indikator yang menopang kenaikan tersebut dan berkolerasi dengan upaya Kemenperin di sektor industri halal.
“Tiga sektor yang menopang yaitu sektor industri farmasi dan kosmetik halal, Indonesia naik tiga peringkat menjadi peringkat kelima. Lalu sektor industri makanan halal, Indonesia menempati peringkat kedua, dan sektor modest fashion Indonesia menempati peringkat ketiga,” ujar Eko dalam agenda kick off Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2024, Senin (26/8/2024).
Eko menjelaskan bahwa ada potensi besar ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia. Salah satunya tercermin dari peningkatan jumlah pengeluaran konsumen Muslim.
“Peningkatan jumlah pengeluaran konsumen Muslim sebesar 9,5 persen dari 2 triliun dolar AS pada 2021 menjadi 2,29 triliun dolar AS pada 2022, sebagaimana tercantum dalam SGIER 2023/2024,” tuturnya.
Di samping itu, lanjut Eko, populasi penduduk Muslim di dunia juga diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai 2,2 miliar jiwa atau 26,5 persen dari total populasi dunia pada 2030, berdasarkan Pew Research Center’s Forum on Religion and Public Life.
“Peningkatan angka tersebut akan sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan terhadap produk industri halal, sehingga Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia yang mencapai 235,6 juta jiwa memiliki potensi pasar yang sangat menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal,” terangnya.