Jumat 22 Mar 2024 22:46 WIB

BSI Permudah Akses Permodalan untuk Distributor Pelumas Pertamina

BSI dan Pertamina Group juga telah menjalin kerja sama berupa pembiayaan korporasi.

Petugas melayani nasabah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Foto: Dok Republika
Petugas melayani nasabah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjalin kerja sama dengan PT Pertamina Lubricants memberikan kemudahan bagi 130 distributor pelumas Pertamina di seluruh Indonesia untuk mendapatkan fasilitas modal kerja sesuai dengan prinsip syariah. Sinergi antara BSI dan anak perusahaan Pertamina Patra Niaga yang bergerak di bidang produksi dan penjualan pelumas itu juga dilakukan sebagai bagian dari pengembangan usaha.

Direktur Retail BSI Ngatari melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (22/3/2024) menyampaikan bahwa kerja sama ini akan semakin mendorong peran BSI untuk masuk ke dalam ekosistem bisnis strategis salah satunya industri perminyakan.

Baca Juga

“Kami optimistis bahwa sistem pembiayaan di bank syariah ini mampu menunjang akselerasi pertumbuhan bisnis mulai dari core business hingga surrounding business ecosystem,” kata Ngatari.

Sebelumnya, BSI dan Pertamina Group juga telah menjalin kerja sama berupa pembiayaan korporasi, pembiayaan kepada mitra rekanan Pertamina antara lain agen LPG, pengusaha SPBU/SPBE hingga penyedia jasa konstruksi dan akses layanan keuangan secara host to host bagi mitra SPBU di wilayah Sumatera.

Ngatari mengatakan bahwa kinerja pembiayaan di BSI tumbuh positif dan solid. Hal ini menjadi peluang kerja sama yang baik bagi pertumbuhan bidang-bidang usaha strategis, terutama dari sisi kesiapan BSI untuk memberikan kemudahan akses permodalan.

Untuk kerja sama dengan PT Pertamina Lubricants, BSI pada tahap awal menyiapkan layanan hulu hingga hilir baik dari sisi cash management, segmen UMKM, korporasi maupun transaction banking.

Hingga Desember 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 240,32 triliun, tumbuh 15,70 persen secara tahunan (yoy), dengan pembiayaan wholesale mengambil porsi 28,09 persen dari keseluruhan pembiayaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement