Kamis 04 Jan 2024 14:45 WIB

Macet Kawasan Puncak, Kemenparekraf Beri Alternatif Wisata Lampung

Lampung jadi provinsi wisata terbaik ketiga di Sumatra.

Destinasi wisata di Lampung mulai ramai dikunjungi wisatawan lokal pada awal tahun 2022, Ahad (2/1).
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Destinasi wisata di Lampung mulai ramai dikunjungi wisatawan lokal pada awal tahun 2022, Ahad (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung Bobby Irawan mengatakan, Lampung telah dipilih menjadi daerah alternatif prioritas wisata bagi wisatawan di daerah Jabodetabek dan sekitarnya.

"Beberapa waktu lalu saat terjadi kemacetan panjang akibat kunjungan wisatawan menumpuk ke arah jalur wisata Puncak, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menetapkan dan memilih Lampung sebagai provinsi alternatif prioritas kunjungan wisata bagi masyarakat sekitar Jabodetabek, Bandung, dan Banten," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Bobby Irawan di Bandarlampung, Kamis (4/1/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan dipilihnya Lampung sebagai daerah alternatif karena memiliki banyak destinasi wisata yang dapat menjadi tujuan pelancong. Selain itu, jarak tempuh ke Lampung dari Jakarta juga tidak terlalu jauh.

"Biaya perjalanan serta wisata ke Lampung jauh lebih murah, lalu kemarin saja di Lampung Selatan ada 40 objek wisata baru yang bisa dipilih wisatawan. Sehingga Lampung ini menjadi alternatif untuk mengurai kemacetan di masa liburan di waktu ke depan," kata dia.

Dia menjelaskan, Lampung pun telah dinobatkan sebagai provinsi terbaik ketiga untuk melakukan perjalanan wisata di Sumatra setelah Sumatra Barat dan Kepulauan Riau. "Lampung diberi penghargaan oleh Kemenko Marves sebagai provinsi terbaik ketiga di Sumatra untuk berwisata, kita hanya kalah dari dua provinsi yang memang sudah sejak lama pariwisatanya terkenal. Artinya Lampung sudah menjadi prioritas serta alternatif wisata dan ini akan terus ditingkatkan dari segi pelayanan dan fasilitas," ucapnya.

Menurut dia, dengan terpilihnya Lampung sebagai daerah alternatif wisata pun telah memperbaiki citra dan menghapus stigma Provinsi Lampung sebagai daerah yang rawan kejahatan. Stigma Lampung sebagai tempat begal sudah mulai tergantikan dengan banyak destinasi favorit. "Sehingga ini terus dipersiapkan dengan melibatkan banyak pihak tentang pengaturan lalulintas di daerah wisata, keselamatan wisatawan, hingga aksesibilitas," kata dia.

Ia melanjutkan sektor pariwisata Lampung yang terus bertumbuh dan menjadi pilihan bagi wisatawan untuk menghabiskan waktu berliburnya. Hal itu terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan selama 2023 yang diprediksi mencapai 14 juta orang, dari target yang ditetapkan hanya 5,5 juta orang.

"Pada September kemarin saja kunjungan wisatawan sudah 10,26 juta orang. Secara kumulatif diprediksi pada 2023 kunjungan wisata sampai 14 juta orang jauh melampaui target," ujar dia lagi.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement