Selasa 19 Dec 2023 19:30 WIB

Penutupan BFN 2023, Sinergi Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital

Inovasi fintech tentunya harus sejalan dengan peningkatan edukasi dan literasi.

Melalui BFN dan IFSE 2023, inklusi keuangan di Indonesia dapat terus ditingkatkan.
Foto: dok. Republika
Melalui BFN dan IFSE 2023, inklusi keuangan di Indonesia dapat terus ditingkatkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2023 dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2023 berakhir belum lama ini. Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) bersama dengan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan para pelaku industri, menggelar berbagai kegiatan selama sebulan penuh untuk mengenalkan perkembangan teknologi keuangan digital dan meningkatkan pemahaman manfaat akan manfaat dan risiko industri fintech.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi mengapresiasi keberhasilan gelaran BFN dan 5th IFSE 2023. Menurut Hasan, BFN dan IFSE 2023 telah berhasil meningkatkan sinergi antara regulator dan pelaku industri fintech dalam meningkatkan edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait teknologi keuangan digital.

“Keberhasilan penyelenggaraan BFN dan IFSE 2023 merupakan sebuah pencapaian yang sangat strategis," kata dia dalam keteragannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (19/12/2023). 

Hal ini, menandakan era baru peningkatan sinergi dan kolaborasi antara regulator dan pelaku industri dalam menghadapi tantangan di sektor fintech. Sekaligus, meningkatkan literasi publik dalam memanfaatkan layanan fintech secara produktif dan bertanggung jawab.

 

Lebih lanjut, Hasan berharap, melalui BFN dan IFSE 2023, inklusi keuangan di Indonesia dapat terus ditingkatkan. Dengan demikian, sektor ekonomi digital Indonesia dapat terus tumbuh dan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional.

“Hal yang utama adalah BFN dan IFSE merupakan sebuah event yang sangat strategis karena dalam kegiatan ini, regulator dan pelaku industri fintech bersinergi, berkolaborasi, dan berdiskusi mengenai berbagai tantangan di sektor ini. Saya tentu berharap masyarakat yang masuk dalam kategori unbanked dapat dijangkau dan memanfaatkan layanan fintech sehingga inklusi keuangan dapat terus ditingkatkan,” ucap dia.

Dalam satu bulan pelaksanaan BFN 2023, diselenggarakan lebih dari 147 kegiatan webinar/seminar edukasi dan literasi terkait fintech secara online dan offline dengan menghadirkan lebih dari 172 narasumber yang berasal dari kementerian/lembaga, akademisi, pelaku industri, dan asosiasi, serta mitra pendukung terkait lainnya. BFN 2023 didukung dan diikuti juga oleh lebih dari 75 perusahaan fintech sebagai kontributor yang telah menyajikan lebih dari 236 program promosi berupa cashback, discount, referral promo, free admin fee, paket bundling, dan lain lain.

Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir mengapresiasi, dukungan seluruh pihak yang telah bekerja keras menyukseskan penyelenggaraan BFN dan IFSE 2023. Pandu mengungkapkan keberhasilan pelaksanaan BFN dan IFSE 2023 merupakan komitmen yang ditunjukkan AFTECH, anggotanya, dan seluruh pihak yang terlibat untuk memajukan sektor fintech di Indonesia.

Pandu mengungkapkan, inovasi yang terus dilakukan oleh industri fintech yang ditunjukkan dalam berbagai aktivitas dan kegiatan di dalam BFN dan IFSE 2023 akan diimbangi juga dengan komitmen untuk meningkatkan edukasi dan literasi kepada para konsumen. Dengan demikian, konsumen dapat memanfaatkan layanan fintech dengan tepat dan juga bertanggung jawab.

“Inovasi fintech tentunya harus sejalan dengan peningkatan edukasi dan literasi kepada para konsumen. Semakin tinggi tingkat literasi konsumen, maka mereka juga dapat memanfaatkan layanan fintech dengan lebih baik, lebih tepat, dan juga yang terpenting lebih bertanggungjawab sehingga baik pelaku industri fintech dan konsumen sama-sama mendapatkan manfaat,” ungkap Pandu.

Ketua Umum AFSI Ronald Yusuf Wijaya berharap, BFN dan IFSE 2023 yang telah usai digelar dapat semakin meningkatkan awareness masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat muslim untuk dapat memanfaatkan layanan fintech syariah di Indonesia. Dengan demikian, sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen muslim di Indonesia.

“Keberhasilan BFN dan IFSE 2023 tidak terlepas dari eratnya kolaborasi antara AFSI, anggota dan stakeholder di berbagai daerah. Selama BFN ini, AFSI telah menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi dan literasi layanan fintech syariah yang tidak hanya terpusat di pulau Jawa, tetapi juga di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Harapannya sinergi ini dapat terus terjaga, sehingga pemerataan literasi dan inklusi layanan fintech syariah dapat tercapai dengan baik,“ tambahnya.

Sedangkan Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar berharap, BFN dan IFSE 2023 dapat menjadi masukan yang strategis bagi sektor industri fintech khususnya dalam memberikan layanan keuangan yang inklusif dan juga transparan. Dengan demikian, konsumen dapat semakin paham akan manfaat dan juga berbagai hal yang perlu diantisipasi dalam menggunakan layanan fintech.

“Hal terpenting adalah BFN dan IFSE 2023 yang sudah usai ini dapat dijadikan platform bagi seluruh pelaku industri fintech untuk memastikan konsumennya memahami segala bentuk layanan, manfaat, dan juga berbagai hal penting lainnya terkait industri ini. Tentunya, pemahaman publik ini akan berdampak positif terhadap tingkat inklusi keuangan di Indonesia,” jelasnya.

Berakhirnya BFN 2023, bukan berarti sinergi dan kolaborasi juga berakhir, justru kegiatan ini menjadi momentum bagi regulator, asosiasi, dan pelaku Industri akan terus meningkatkan komitmen dan secara konsisten menghadirkan berbagai aktivitas menarik lainnya.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement