REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Botani Bina Rahmah meraih penghargaan Anugerah Syariah Republika (ASR), Kamis (30/11/2023). Lembaga jasa keuangan syariah yang banyak berfokus di sektor pertanian ini memenangkan ASR 2023 kategori BPR Syariah terbaik.
Komisaris Utama BPRS Botani, Lukman M. Baga mengatakan, lembaga keuangan syariah yang ini sebagian besar berfokus pada sektor pertanian. Sesuatu yang tadinya dianggap berisiko tinggi, tapi ternyata memberi hasil yang baik.
"Fokus BPRS kita banyak di sektor pertanian ternyata luar biasa, boleh dikatakan volume bisnis kita itu mendekati 70 persen ke pertanian, termasuk makanan minuman segala macam. Ternyata itu luar biasa, sementara banyak orang yang mengatakan bahwa itu beresiko tinggi segala macam ternyata itu luar biasa," jelas Lukman M. Baga usai ASR di JS Luwansa, Kamis (30/11/2023).
Menurut Lukman, sinergi dengan IPB dalam menjalankan lembaga ini membuat pengelolaan BPRS Botani menjadi lebih baik. "Karena mungkin kita ini BPRS berbasis kampus pertanian, karena BPRS kami ini milik Institut Pertanian Bogor jadi keilmuannya kita kuasai, metodenya ada beberapa keunggulan yang kita kolaborasikan di situ," katanya.
Lukman menyebut penghargaan ini menjadi pengakuan atas berbagai upaya yang dilakukan BPRS Botani untuk membantu masyarakat. Capaian sebagai BPR Syariah terbaik di ASR 2023 diharap mampu mendorong lembaga ini untuk terus bermanfaat bagi masyarakat.
"Kita nggak pakai target (menang ASR tahun berikutnya), target kita adalah bermanfaat bagi umat. Adapun penghargaan ini artinya konsekuensi logis kalau memang masyarakat mengakui masyarakat mendapat manfaat. Ini adalah semacam anugerah artinya respon masyarakat yang positif kepada kami, kita melihatnya seperti itu. Pokoknya do the best," ujarnya.
Dia kemudian mengapresiasi gelaran Anugerah Syariah Republika 2023 sebagai salah satu upaya Republika dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di tanah air. Meski pertumbuhannya masih lambat, kata Lukman, sektor ini akan terus berkembang.
"Perekonomian Syariah di masyarakat itu tumbuh, bukan utopia atau cuma omong doang. Tapi itu bisa kelihatan real walaupun memang masih pelan tapi tinggal menunggu momentum untuk bisa ada lonjakan-lonjakan yang signifikan ke depannya," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
