REPUBLIKA.CO.ID, KUCHING -- Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin mengatakan bisnis halal harus mempersatukan negara-negara Muslim di tengah dunia yang semakin terpolarisasi.
"Di tengah semakin terpolarisasinya dunia, bisnis halal harus mampu mempersatukan negara-negara Muslim dalam aktivitas ekonomi dan perdagangan yang mampu menjawab beragam tantangan global," kata Wapres Ma'ruf dalam Global Muslim Bisnis Forum, di Kuching, Malaysia, awal pekan ini.
Wapres Ma'ruf mengatakan, aktivitas ekonomi dan perdagangan dari bisnis halal mampu menjawab beragam tantangan global dan meningkatkan kemakmuran umat Islam di berbagai penjuru dunia.
Karena itu, Kiai Ma'ruf mengajak seluruh pemimpin yang hadir pada forum tersebut untuk memperluas dan memperkuat kerja sama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
"Kerja sama dan kolaborasi kita mesti merangkul lebih banyak negara, dan mengedepankan prinsip kemitraan yang setara, inklusif dan saling menguntungkan, dengan perencanaan dan implementasi yang efektif dan efisien," kata Ma'ruf dalam forum yang dihadiri Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim itu.
Wapres juga mengajak negara-negara Muslim untuk menyatukan visi dan misi terkait arah pengembangan industri halal global ke depan. Ia berharap ASEAN dapat menjadi pelopor ekosistem halal hub terintegrasi yang dapat menarik investasi.
Wapres juga menyebut bahwa penting adanya harmonisasi untuk standardisasi halal bertaraf internasional yang mampu menghilangkan hambatan perdagangan dan meningkatkan perdagangan produk halal antarnegara.
"Saatnya kita memaksimalkan peran OKI (Organisasi Konferensi Islam), IDB (Islamic Development Bank) dan berbagai lembaga internasional Islam lain, agar selaras dengan organisasi internasional atau forum internasional lainnya untuk memperkuat kerja sama guna kepentingan ekonomi syariah di masa depan," kata dia.