Ahad 22 Oct 2023 21:44 WIB

World Zakat and Waqf Forum 2023 di Kedah Hasilkan Enam Poin Resolusi

Setelah zakat, WZWF akan membuat instrumen evaluasi lembaga wakaf.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
World Zakat and Waqf Forum 2023 di Kedah, Malaysia pada 17-19 Oktober 2023.
Foto: dok Istimewa
World Zakat and Waqf Forum 2023 di Kedah, Malaysia pada 17-19 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Zakat and Waqf Forum (WZWF) 2023 telah diselenggarakan di Kedah, Malaysia pada 17 sampai dengan 19 Oktober 2023. Adapun forum internasional ini merupakan ajang pertemuan para pegiat zakat dan wakaf dunia yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat dunia.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University yang juga Deputi Sekretaris Jenderal WFWZ 2023-2026 Irfan Syauqi Beik baru saja menghadiri forum internasional tersebut. "Ada tiga penting yang perlu digaris bawahi oleh Indonesia, yakni resolusi dari WZWF 2023, ditetapkan konstitusi WZWF, dan pemilihan sekjen WZWF periode 2023-2026," kata Irfan.

Baca Juga

Berikut resolusi dari WZWF 2023 di Kedah, Malaysia.

Pertama, WZWF sangat berduka atas hilangnya nyawa warga sipil di Gaza dan mengutuk keras segala bentuk tindakan biadab Israel terhadap rakyat Palestina. WZWF akan selalu berdiri teguh dalam mendukung upaya kemerdekaan Palestina. Oleh karena itu, WZWF mendorong seluruh anggotanya untuk memberikan dukungan baik materil maupun nonmateriil kepada masyarakat Palestina.

Kedua, WZWF mendorong anggotanya untuk memberikan perhatian terhadap isu ketahanan pangan, mengingat eskalasi geopolitik global berkaitan erat dengan stabilitas harga pangan dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat di  dunia. Oleh karena itu, diperlukan inovasi peningkatan produktivitas pangan untuk menjaga ketahanan pangan setiap negara anggota dengan bertukar pengetahuan untuk menjaga ketahanan pangan.

Ketiga, WZWF mengimbau seluruh negara anggotanya untuk memberikan perhatian terhadap isu perubahan iklim. Sebab, krisis iklim akan berdampak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Oleh karena itu, WZWF merekomendasikan negara-negara anggotanya secara aktif terlibat dengan pemerintah daerahnya dalam program perbaikan iklim.

Keempat, WZWF juga mengajak negara-negara anggotanya, khususnya lembaga zakat untuk menggunakan indeks kinerja zakat dunia sebagai acuan dalam mengevaluasi dan meningkatkan kinerja lembaga zakat. Pada tahun mendatang, WZWF juga akan mengembangkan alat pengukuran serupa untuk mengevaluasi lembaga wakaf.

Kelima, untuk menjaga ketertiban organisasi, WZWF telah meratifikasi piagam WZWF sebagai pedoman bagi WZWF dalam menjalankan aktivitas organisasinya. Oleh karena itu, WZWF menghimbau para anggotanya untuk menggunakan piagam WZWF sebagai acuan organisasi di dalam WZWF.

Keenam, WZWF merekomendasikan negara-negara anggotanya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan meningkatkan profesionalisme pengelola zakat dan pengelola wakaf dengan mendaftarkan mereka pada kelas terstruktur universitas online zakat dan wakaf.

WZWF berdiri dengan anggota awal tujuh negara sejak 2010 di Yogyakarta, Indonesia. Kata Irfan, selama ini sekjen WZWF berasal dari Indonesia yakni periode 2010-2014 oleh KH Didin Hafidhuddin, pada 2014-2017 Ahmad Juwaini, periode 2017-2020 Bambang Sudibyo, dan 2020-2023 Zainulbahar Noor. Pada periode 2023-2026, Sekjen WZWF dipinmpin Dato' Dr Mohd Ghazali Md Noor dari Malaysia dengan 11 deputi dimana dua di antaranya berasal dari Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement