Sabtu 21 Oct 2023 02:25 WIB

Catat Kinerja Baik, BTPN Syariah Lihat 2023 'Menantang'

Kondisi ekonomi pascapandemi masih beimbas kepada segmen nasabah BTPN Syariah.

Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmi Ahmad di Jakarta, Rabu (18/10/2023)
Foto: dok BTPN Syariah
Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmi Ahmad di Jakarta, Rabu (18/10/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) mencatatkan laba Rp 1 triliun pada kuartal III 2023. Meski demikian, BTPN Syariah melihat 2023 sebagai tahun yang menantang.

Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmi Ahmad mengatakan, pemulihan ekonomi pascapandemi yang masih belum kencang, berimbas langsung terhadap segmen ultra mikro. Investasi riil yang masih tertahan karena investor masih mengamati situasi membuat geliat ekonomi masyarakat bawah juga tertahan.

Baca Juga

Selain itu, 2023 merupakan tahun perdana para Bankir Permberdaya BTPN Syariah kembali mengajak nasabah ulta mikro tatap muka. Selama pandemi, pertemuan rutin dua pekanan nasabah dilakukan secara online.

"Karena selama pandemi tidak ada pertemuan, kedisiplinan yang dibentuk sebelum masa pandemi, luntur. Ada "moral hazard" yang muncul," kata Fahmi di Jakarta, baru-baru ini.

Tantangan lain yang BTPN Syariah hadapi adalah perubahan prioritas nasabah. Karena ekonomi sedang sulit, anggaran untuk membayar cicilan pembiayaan bukan jadi urusan pertama bagi nasabah. Padahal, cicilan tersebut adalah kewajiban yang harus dibayarkan.

Pada sembilan bulan tahun ini, penyaluran pembiayaan BTPN Syariah kepada segmen ultra mikor mencapai Rp 11,9 triliun. BTPN Syariah menjaga rasio kecukupan modal (CAR) di level 49,7 persen atau di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement