Selasa 19 Sep 2023 23:50 WIB

Wapres: Indonesia tak Mau Hanya Beri Stempel Halal

RI mau menjadi negara yang memproduksi produk halal terbesar dunia.

Wapres Maruf Amin dalam pertemuan dengan 10 orang CEO dan General Manager (GM) pengusaha dari Fujian, Tianjin dan Shanghai, China.
Foto: Setwapres RI
Wapres Maruf Amin dalam pertemuan dengan 10 orang CEO dan General Manager (GM) pengusaha dari Fujian, Tianjin dan Shanghai, China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin menyebutkan Indonesia tidak mau hanya bisa memberikan sertifikasi halal, tapi ingin agar produk halal dari Indonesia menjadi yang terbesar.

"Sekarang Indonesia tidak hanya ingin memberikan standar sertifikasi halal di dunia tapi ingin menjadi negara yang memproduksi produk halal terbesar di dunia," kata Wapres Ma'ruf Amin di Shanghai, China, kemarin.

Baca Juga

Wapres Ma'ruf menyampaikan hal tersebut saat melakukan pertemuan dengan Perwakilan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Shanghai dan Pengusaha Sektor Halal di China yang berlangsung di Kantor LPPOM MUI China yang juga menjadi Kantor Shanghai Al-Amin Consultant, salah satu anak perusahaan Shanghai Al-Amin Biotech Co. Ltd.

"Memang kita membuat semacam standar halal yang menjadi sistem standar halal di dunia dan diakui oleh 50 lembaga sertifikasi halal dan menjadi standar halal yang terpercaya di dunia," tambah Wapres.

Untuk mengembangkan standar halal itu, maka MUI membuat pertama perwakilan-perwakilan LPPOM MUI di berbagai negara, termasuk di Shanghai. LPPOM MUI juga mengakui lembaga sertifikasi halal yang ada di berbagai negara dengan memberikan endorsement jika sudah menggunakan standar MUI. "Saat ini jumlahnya ada 50 lembaga standar dunia yang ikut standar MUI," ungkap Wapres.

Wapres Ma'ruf pun kembali mengundang para pengusaha di berbagai negara khususnya di China untuk berinvestasi produk halal di Indonesia. "Kemarin di Fuzhou kami juga bertemu dengan sekitar 10 pengusaha, ada yang sudah dan ada yang akan berinvestasi di Indonesia karena gaya hidup halal telah menjadi bagian integral dalam keseharian masyarakat Muslim global," kata Wapres.

Menurut Wapres Ma'ruf, konsumsi umat Islam sedunia untuk makanan halal di 2021 mencapai 1,27 triliun dolar AS dan diramalkan akan mencapai 1,6 triliun dolar AS pada 2025. Sementara, investasi di bidang sektor makanan halal hampir mencapai 4 miliar dolar AS periode 2020-2021.

"Bahkan gaya hidup halal kini menjangkau populasi dunia terlepas dari agama atau kepercayaannya. Sebab, produk halal identik dengan terjaminnya kebersihan, keamanan, dan kesehatan suatu produk, hal ini tentu akan memacu permintaan dunia akan produk halal ke depan," jelas Wapres.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement