REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- PT Bank BCA Syariah menargetkan pembiayaan tumbuh 13 hingga 15 persen hingga akhir 2025. Realisasi pembiayaan per September tercatat sebesar Rp 12,2 triliun dengan pertumbuhan 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pembiayaan berwawasan lingkungan itu mencakup enam Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL), seperti pencegahan dan pengendalian polusi, efisiensi energi, serta pengelolaan sumber daya alam hayati. Upaya ini sekaligus memperkuat komitmen BCA Syariah terhadap keuangan berkelanjutan.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Yuli menekankan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) tetap terjaga. “(NPF) 1,6 persen itu gross. Prinsip kehatihatian harus selalu dipegang,” ungkapnya.
Dari sisi kinerja aset, BCA Syariah mencatatkan pertumbuhan 20,3 persen secara tahunan menjadi Rp 18,1 triliun. Peningkatan ini didorong oleh kepercayaan nasabah yang terus tumbuh.
“Pertumbuhan juga tercermin dari meningkatnya kepercayaan nasabah,” kata Yuli. Dana pihak ketiga (DPK) pun naik 24,2 persen menjadi Rp 14,2 triliun hingga akhir September 2025.
Kinerja positif ini menegaskan peran BCA Syariah dalam memperluas akses keuangan syariah di masyarakat. Fokus pada pembiayaan hijau dan prinsip kehati-hatian diharapkan mampu menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan hingga akhir tahun.