REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membidik pertumbuhan dana tabungan haji Rp1 triliun setiap bulan di tengah masa tunggu keberangkatan yang mencapai 16–36 tahun. Hingga kini, realisasinya sudah 51 persen dengan pembukaan rekening baru 130–150 ribu nasabah per bulan.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan target tersebut mengharuskan pembukaan rekening haji minimal 250 ribu nasabah setiap bulan. “Artinya, setiap cabang harus membuka rekening haji kurang lebih 1.200–1.500 jemaah per bulan. Angka ini tidak terlalu tinggi karena kita melakukan konversi dari pengguna BSI Mobile (Byond) yang saat ini jumlahnya sekitar 8 juta,” ujarnya dalam Ngopi Media-Launching Tabungan Haji Berhadiah Umrah di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Berdasarkan data BSI, saat ini 3,29 juta atau 62,7 persen dari total 5,25 juta jamaah haji Indonesia yang masuk daftar tunggu adalah nasabah BSI. Tahun 2023–2024, jumlah pendaftar haji di BSI naik 23 persen, dengan 42 persen pendaftaran dilakukan secara daring.
Anton mencontohkan strategi menabung sejak dini. “Contohnya, saya sendiri membuka rekening haji untuk dua anak saya lewat Byond. Setelah itu, saya buat top up bulanan untuk dua rekening tersebut, misalnya Rp1 juta per bulan. Lama-lama saldo akan terkumpul,” tuturnya.
BSI mencatat dana tabungan haji tumbuh 18,74 persen secara tahunan menjadi Rp14,2 triliun. Kenaikan ini terjadi di tengah tren biaya haji yang cenderung meningkat. Data Kementerian Agama menunjukkan ongkos naik haji yang dibayar jamaah (BIPIH) melonjak 59 persen pada 2018–2024, dari Rp56 juta menjadi Rp89,4 juta pada 2025.
“Masa tunggu haji yang panjang harus dipersiapkan dengan baik. Dengan cara terus menabung dana persiapan pelunasan haji agar 15–25 tahun mendatang dana haji sudah siap,” kata Anton. Ia juga mengingatkan biaya berpotensi naik seiring inflasi dan pergerakan nilai tukar.
Untuk mempercepat pertumbuhan dana, BSI menjalankan program Tabungan Haji Berhadiah Umrah sejak 1 Agustus hingga Desember 2025. Setiap penambahan saldo Rp1 juta mendapat satu poin, dengan saldo akhir bulan dan saldo rata-rata minimal Rp5 juta. Poin tersebut diundi pada Januari 2026 untuk memperebutkan 50 paket umrah.