REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Industri perbankan syariah Indonesia terus menunjukkan kinerja positif di tengah dinamika ekonomi global. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa per April 2025, total aset perbankan syariah nasional telah mencapai Rp954,51 triliun, tumbuh 8,54 persen secara tahunan (year on year/yoy), melampaui rata-rata pertumbuhan industri perbankan yang hanya 5,90 persen yoy.
“Pertumbuhan ini berdampak positif terhadap pangsa pasar perbankan syariah yang naik menjadi 7,44 persen,” ujar Dian dalam pembukaan BSI International Expo 2025 di Jakarta, Jumat (27/6/2025).
Kinerja pembiayaan perbankan syariah juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,87 persen yoy menjadi Rp653,44 triliun. Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7,08 persen yoy menjadi Rp734,89 triliun.
Menurut Dian, pencapaian ini menunjukkan bahwa perbankan syariah mampu menjaga momentum pertumbuhan di tengah tantangan ekonomi. Lebih dari sekadar profit, perbankan syariah mengedepankan nilai sosial dalam operasionalnya, sesuai prinsip rahmatan lil alamin.
“Perbankan syariah diharapkan dapat meminimalisasi dampak ekonomi terhadap masyarakat serta meningkatkan kontribusi sosialnya,” imbuhnya.
OJK, lanjut Dian, terus mendorong implementasi Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah 2023–2027 yang mencakup lima arah kebijakan utama:
- Penguatan struktur dan ketahanan industri, termasuk konsolidasi bank syariah dan kebijakan spin-off unit usaha syariah.
- Akselerasi digitalisasi layanan, guna meningkatkan efisiensi dan inovasi berbasis teknologi.
- Penguatan karakteristik syariah, melalui Komite Pengembangan Keuangan Syariah (KPKS) dan produk berbasis syariah.
- Peningkatan kontribusi terhadap ekonomi nasional, termasuk literasi, inklusi, dan peran dalam ekosistem industri halal serta UMKM.
- Penguatan peran OJK, sebagai regulator dalam bidang perizinan, pengaturan, dan pengawasan.
“Kelima pilar ini harus dijalankan secara konsisten agar industri perbankan syariah tumbuh sehat, efisien, dan mampu berkontribusi signifikan dalam mendukung perekonomian nasional,” tegas Dian.