Senin 28 Apr 2025 22:43 WIB

BTPN Syariah Catat Pertumbuhan Laba 18 Persen pada Kuartal I 2025

BTPN Syariah 2025 menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 34,5 per saham.

Komisaris Utama BTPN Syariah Kemal Azis Stamboel (kiri) berbincang dengan Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BTPN Syariah di Jakarta, Kamis (17/4/2025). RUPST BTPN Syariah menyetujui penambahan anggota DPS dengan mengangkat H. Cecep Maskanul untuk memenuhi POJK Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penerapan Tata Kelola Syariah Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. BTPN Syariah juga membagikan dividen sebesar Rp265,78 miliar atas laba bersih 2024.
Foto: Dok Republika
Komisaris Utama BTPN Syariah Kemal Azis Stamboel (kiri) berbincang dengan Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BTPN Syariah di Jakarta, Kamis (17/4/2025). RUPST BTPN Syariah menyetujui penambahan anggota DPS dengan mengangkat H. Cecep Maskanul untuk memenuhi POJK Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penerapan Tata Kelola Syariah Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. BTPN Syariah juga membagikan dividen sebesar Rp265,78 miliar atas laba bersih 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp311 miliar pada kuartal I 2025. Nilai ini tumbuh 18 persen secara year on year (yoy) dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp10,3 triliun.

"Bank terus berupaya menjaga kualitas pembiayaan dengan mendorong kedisiplinan dan kekompakan nasabah, serta diikuti dengan program pendampingan, mampu membuat kinerja tumbuh pada awal tahun ini," ujar Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad di Jakarta, dikutip Senin (28/4/2025).

Baca Juga

Sementara, rasio keuangan tercatat tetap kuat dengan Return on Asset (RoA) 7,4 persen dan rasio kecukupan modal (CAR) 53,5 persen atau jauh di atas rata-rata industri.

Fachmy menuturkan upaya bank dalam menjaga kualitas pembiayaan berpengaruh terhadap kinerja BTPN Syariah yang meningkat pada kuartal I 2025.

Bank senantiasa mendorong masyarakat untuk menerapkan empat perilaku unggul yakni, Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras dan Saling Bantu (BDKS) yang menjadi kunci bagi masyarakat inklusi untuk bertahan dalam berbagai situasi.

Bank memberikan pendampingan yang terarah, terukur dan semakin inovatif, menyesuaikan kebutuhan dengan karakter masyarakat inklusi sehingga usaha mereka dapat tumbuh terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih menantang.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement