Rabu 10 Sep 2025 12:11 WIB

Pendampingan Nasabah Berbuah Manis, BTPN Syariah Raup Laba Rp644 Miliar

Kualitas pembiayaan yang baik tidak lepas dari pendampingan dan seleksi nasabah.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan kinerja terjaga sepanjang 2024.
Foto: btpn syariah
PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan kinerja terjaga sepanjang 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pendampingan intensif terhadap jutaan perempuan pelaku usaha ultramikro membuat kinerja PT Bank BTPN Syariah Tbk tetap terjaga di tengah situasi menantang. Hasilnya, bank mencatat laba bersih Rp644 miliar pada semester I 2025, tumbuh 16,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Direktur BTPN Syariah Arief Ismail menegaskan, kualitas pembiayaan yang baik tidak lepas dari pendampingan dan seleksi nasabah. “Bagaimana mereka bisa beradaptasi dengan kondisi yang cukup menantang ini sehingga semua nasabah bisa terpenuhi dan terlayani dengan baik. Hal-hal semacam itu yang membuat kita bisa mengelola portofolio menjadi seperti yang ada sekarang ini,” ucap Arief dalam Public Expose, Rabu (10/9/2025).

Baca Juga

Pendampingan dilakukan lewat Pertemuan Rutin Sentra (PRS) dua pekan sekali yang menanamkan empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu. Pola ini membuat nasabah terbiasa saling mendukung, menjaga disiplin pembayaran, sekaligus meningkatkan kualitas usaha.

Direktur BTPN Syariah Fahmi Ahmad menambahkan, pola pendampingan yang konsisten itu terbukti menjaga portofolio. “Tentang pertumbuhan laba bersih 2025, pada awal tahun kami memberikan guidance ke publik bahwa angkanya flat. Tapi melihat kinerja semester 1, kita optimis bisa mencapai pertumbuhan laba bersih double digit di 2025,” jelasnya.

Penyaluran pembiayaan hingga Juni 2025 tercatat Rp10,14 triliun. Rasio non performing financing (NPF) ditargetkan turun di bawah 3 persen pada akhir tahun, dengan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dijaga di level 240 persen dan provision coverage 258 persen.

Fahmi menekankan, fokus utama semester II 2025 tetap memperkuat kualitas pembiayaan ultramikro, melanjutkan sinergi dengan Bank Induk, serta mendorong nasabah naik kelas ke segmen di atasnya. “Beberapa inisiatif seperti penguatan pembiayaan ultramikro, sinergi dengan Bank Induk, serta mendorong nasabah existing untuk naik kelas, semuanya menunjukkan progres yang baik. Itu seharusnya memberi dampak positif untuk BTPN Syariah hingga akhir 2025 dan masuk 2026,” ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement