REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Indonesia (BSI) turut berkontribusi dalam melakukan green activity, di antaranya penyaluran pembiayaan keuangan berkelanjutan mencapai Rp 62,5 triliun.
“Didominasi sektor SME (Rp 34,1 triliun), Mikro (Rp 15,1 triliun) dan pembiayaan SDA yang berkelanjutan (Rp 6,7 triliun),” ujar Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam paparan kinerja BSI pada triwulan III 2024, secara daring Selasa (29/10/2024).
Selain itu, kontribusi terhadap kemaslahatan umat juga dilakukan dengan menyalurkan lebih dari Rp 189,6 miliar untuk program socioekonomi, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, dan dakwah serta avokasi.
Tahun ini BSI berfokus pada proyek pembangunan fasilitas tempat ibadah baik permanen atau sementara guna memberikan kemudahan ibadah bagi masyarakat di fasilitas umum, membangun 20 Desa BSI (Bangun Sejahtera Indonesia), membantu sebanyak 35 UMKM binaan dalam program Sentra UMKM BSI, dan juga optimalisasi peningkatan kualitas pendidikan Indonesia dengan memberikan beasiswa berprestasi untuk lebih dari 5.195 orang melalui program BSI Scholarship yang digagas bersama BSI Maslahat
Hingga September 2024, laba bersih BSI mencapai Rp 5,11 triliun, naik dibandingkan Rp 4,20 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba yang berkelanjutan ini merupakan hasil dari penerapan strategi bisnis yang tepat, dengan fokus pada pembiayaan yang sehat di segmen konsumer dan ritel, yang mencakup 72,17 persen dari total pembiayaan. Sementara itu, dana murah (CASA) menyumbang 61,69 persen dari total DPK, dengan total customer base saat ini mencapai 21 juta nasabah.