Kamis 04 Apr 2024 21:11 WIB

Gubernur Sumbar: Zakat adalah Solusi untuk Permasalahan Umat

Karena itu masyarakat yang punya rezeki berlebih diimbau rutin membayarkannya.

Gubenur Sumatera Barat Mahyeldi bersama Baznas Sumbar menyerahkan bantuan beasiswa Rp. 50 juta untuk 100 siswa SMP 1 Dumai yang terdampak bencana banjir rob beberapa waktu lalu.
Foto: Pemprov Sumbar
Gubenur Sumatera Barat Mahyeldi bersama Baznas Sumbar menyerahkan bantuan beasiswa Rp. 50 juta untuk 100 siswa SMP 1 Dumai yang terdampak bencana banjir rob beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, menyebut zakat dan infak merupakan bagian dari konsep Islam untuk memecahkan berbagai permasalahan umat. Karena itu masyarakat yang memiliki rezeki berlebih diimbau untuk rutin membayarkannya.

"Terlebih menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri, zakat ini bertujuan agar seluruh umat Islam dapat bersenang hati di hari yang fitri," kata Mahyeldi di Padang, Kamis (4/4/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan hal itu saat menyerahkan zakat fitrah kepada Baznas Provinsi Sumbar. Dalam kesempatan itu Mahyeldi menyerahkan zakat fitrah atas nama delapan anggota keluarga yang masih menjadi tanggungannya.

Mahyeldi menyebutkan, Baznas selama ini telah menunjukkan komitmen yang jelas dan transparan dalam pengumpulan dan penyaluran dana zakat sehingga bisa dipercaya oleh masyarakat untuk menyalurkan zakat. Baznas juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menyalurkan zakat melalui berbagai program seperti pendidikan dan pengentasan kemiskinan.

"Program Baznas juga bertujuan untuk mendorong pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem. Sehingga, target pemerintah untuk mengentaskan sepenuhnya kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 ini dapat terealisasi," kata Mahyeldi.

Sementara itu Ketua Baznas, Buchari mengatakan, sepanjang 2023 lalu Baznas di Sumbar berhasil mengumpulkan zakat sekitar Rp 475 miliar atau 105 persen dari target pengumpulan zakat yang ditetapkan.

"Dalam pengumpulan zakat itu, muzakki atau orang yang berzakat bisa menyerahkan langsung ke kantor Baznas. Tapi ada juga lembaga yang telah memiliki Unit Pengumpul Zakat (UPZ) sendiri, sehingga dapat dikumpulkan melalui unit tersebut," kata Buchari.

Sementara dalam konteks penyaluran, Baznas menurutnya melakukan setepat dan secepat mungkin. Baik secara langsung oleh mau pun bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah.

"Contohnya saat bencana banjir dan longsor di Pesisir Selatan, Baznas menyalurkan bantuan melalui pemerintah daerah," ujarnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement