Sabtu 16 Dec 2023 22:30 WIB

BOB Kemenparekraf: Wisatawan ke DIY dan Jateng karena Budayanya

Karena itu Jateng dan DIY jangan berhenti untuk menampilkan atraksi-atraksi budaya.

Peserta mengikuti parade berpayung saat pembukaan Festival Payung Indonesia di kawasan Keraton Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Jumat (2/9/2022).
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Peserta mengikuti parade berpayung saat pembukaan Festival Payung Indonesia di kawasan Keraton Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Jumat (2/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Otorita Borobudur (BOB) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan bahwa wisatawan yang berkunjung ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah karena tertarik dengan budayanya, salah satunya Candi Borobudur.

"Orang datang ke kawasan kita, Borobudur, Jawa Tengah, dan DIY itu yang pertama budayanya," kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur Kemenparekraf Agustin Peranginangin usai Jumpa Pers Akhir Tahun 2023 di Yogyakarta, Sabtu (16/12/2023).

Baca Juga

Oleh karena itu, kata dia, pemangku kepentingan pariwisata maupun pelaku pariwisata di wilayah Jateng dan DIY jangan berhenti untuk menampilkan atraksi-atraksi budaya, maupun tarian dan nyanyian yang telah menjadi budaya khas daerah.

"Atraksi, tarian dan nyanyi tidak berhenti di situ, tapi kita geser lebih dalam, kita sambut mereka dengan pengenalan tarian, kita sambut mereka dengan pengenalan atraksi, kita tarik lebih dalam agar mereka mengenal nilai nilai budaya Mataram," katanya.

Dia juga mengatakan, termasuk juga wisatawan diajak untuk mengenal kisah dari apa yang ditinggalkan di Candi Borobudur dari relief reliefnya itu, juga mengenal kampung-kampung wisata yang ada di sepanjang Sumbu Filosofi Yogyakarta.

"Jadi tidak datang untuk melihat saja, kalau di Borobudur sudah dikembangkan melalui paket-paket BTOC (Borobudur Trail of Civilization), dan di Yogyakarta sudah ada paket peket yang kampung wisata, tapi sebelumnya belum mengeksplorasi khusus sumbu filosofinya," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, terkait dengan pengembangan pariwisata Yogyakarta yang menjadi kawasan Sumbu Filosofi, BOB Kemenparekraf akan menggarap di wilayah hilir, untuk kemudian dipromosikan untuk mendukung pariwisata DIY.

"Sumbu filosofi ini oleh Bapak Gubernur DIY sudah ada timnya yang mengembangkan, kita nanti dari Kemenparekraf bertindak di hilir, jadi di muara itu ada Pemda DIY, di hilir artinya kita mempromosikan," katanya.

"Kami juga mendapat informasi sedang disusun paket paket wisata yang temanya dari Sumbu Filosofi. Kalau ini sudah ada, nanti kita dari Kemenparekraf dalam hal ini Badan Pelaksana Otorita Borobudur akan mempromosikannya," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement