Kamis 16 Nov 2023 20:00 WIB

Wapres Dorong Industri Asuransi Syariah Ambil Peran Lebih Besar

Yang asuransi syariah harus lakukan yakni penuhi ekspektasi dan jaga kepercayaan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Fuji Pratiwi
Wapres Maruf Amin
Foto: dok. istimewa
Wapres Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) KH Maruf Amin mendorong industri asuransi syariah mengambil peran yang lebih besar dalam rantai ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.

Ia berjanji, pemerintah akan terus berkomitmen mendorong ekonomi dan keuangan syariah sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karenanya dibutuhkan sinergi yang lebih kuat antarpemangku kepentingan sangat perlu didorong, di antaranya industri asuransi ataupun industri asuransi syariah. 

Baca Juga

"Dengan demikian, dapat tercipta sinergi yang lebih besar dan berkelanjutan, termasuk untuk meningkatkan kesadaran dan inklusi masyarakat akan pentingnya asuransi," kata Kiai Ma'ruf dalam sambutannya saat meresmikan PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah), di Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Adapun strategi yang perlu dijalankan industri asuransi secara umum dalam memenuhi ekspektasi dan menjaga kepercayaan publik di tengah tantangan yang kian kompleks. Pertama, urai Wapres, pegang teguh dan jalankan prinsip tata kelola yang baik dalam dunia perasuransian.  

"Pastikan tata kelola industri dan perusahaan asuransi tetap dalam koridor regulasi otoritas yang berlaku. Inovasi produk-produk baru asuransi perlu didorong, tetapi tetap dilaporkan dan berizin resmi dari otoritas," kata dia.  

Selain itu, Kiai Ma'ruf juga menekankan, aspek kejujuran, keterbukaan, akuntabilitas, dan perlindungan nasabah juga merupakan prinsip-prinsip yang harus selalu dikedepankan. Selain itu juga pastikan aspek kehati-hatian tetap dijaga dalam pengelolaan risiko.

Menurutnya, dalam perekonomian global yang masih tidak menentu ini, diperlukan perhitungan dan kecermatan ekstra saat menentukan investasi aset. Oleh karena itu, Wapres meminta, hindari aset-aset berisiko tinggi dan pastikan kesehatan keuangan perusahaan asuransi tetap terjaga. 

"Lakukan pengelolaan keuangan perusahaan secara efisien dan saksama, namun tetap lincah dan adaptif terhadap perkembangan dan kebutuhan masyarakat," kata Wapres. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement