Rabu 15 Nov 2023 16:33 WIB

Ekspansi ke Sulawesi, Ini Strategi BTPN Syariah

Kawasan tersebut dinilai memiliki potensi besar.

Community Officer BTPN Syariah menggelar kumpulan atau pertemuan rutin sentra di Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (14/11/2023).
Foto: Ahmad Fikri Noor/Republika
Community Officer BTPN Syariah menggelar kumpulan atau pertemuan rutin sentra di Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (14/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT Bank BTPN Syariah Tbk menyiapkan upaya ekspansi ke wilayah Sulawesi. Kawasan tersebut dinilai memiliki potensi besar karena merupakan pulau terbesar keempat di Indonesia. Dalam upaya tersebut, BTPN Syariah tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian demi menjaga kualitas pembiayaan yang dikucurkan. 

"Kita ingin eksplorasi di Sulawesi supaya tidak terlalu timpang dibandingkan daerah lain," kata Distribution Head Area Sulawesi, Sumatera, dan Banten BTPN Syariah Firmansyah dalam Media Briefing di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (14/11/2023).

Baca Juga

Firmansyah menyampaikan, pertumbuhan kinerja BTPN Syariah di Sulawesi relatif tinggi dibandingkan Jawa. Pada kuartal III 2023, pertumbuhan di wilayah tersebut bisa mencapai 6-7 persen (yoy).

BTPN Syariah hadir pertama kali di Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara pada 2014. Pembiayaan dari BTPN Syariah meningkat dari Rp 212 miliar menjadi Rp 233 miliar per kuartal III 2023. Pembiayaan itu disalurkan kepada 80.826 nasabah di 8.398 sentra yang berada di Sulawesi Selatan.

Tak hanya menyalurkan pembiayaan untuk modal usaha, bank juga mendampingi ibu-ibu nasabah itu melalui petugas lapangan atau Community Officer (CO). Sejauh ini, jumlah CO di Sulawesi Selatan mencapai 283 orang.

Sama seperti di Sulawesi Selatan, BTPN Syariah juga hadir di Sulawesi Tenggara pada 2014 lalu. Di Sulawesi Tenggara, BTPN Syariah sudah menjangkau 75 kecamatan dan melayani 26.823 nasabah di 2.069 sentra. Ibu-ibu nasabah di Sulawesi Tenggara didampingi oleh 110 CO.

Pembiayaan yang disalurkan di Sulawesi Tenggara juga terus tumbuh dari waktu ke waktu. Tercatat, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 79 miliar per kuartal III 2023 di Sulawesi Tenggara, atau tumbuh dari kuartal III 2022 lalu yang sekitar Rp 72 miliar.

Seiring adanya potensi kebutuhan modal usaha yang terus meningkat di Sulawesi, BTPN Syariah pun memperluas area ke Sulawesi Barat dan Gorontalo pada tahun ini.

Firmansyah menjelaskan, upaya ekspansi BTPN Syariah juga melihat adanya faktor pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Dia mengatakan, penyaluran pembiayaan BTPN Syariah bisa meningkat di wilayah Sumatera beriringan dengan semakin banyaknya infrastruktur yang terbangun di wilayah itu. Sehingga, porsi pembiayaan di Sumatera bisa mencapai kisaran 30 persen dari total pembiayaan yang dikucurkan perseroan. Sementara, porsi penyaluran pembiayaan di Sulawesi berpotensi berkembang karena masih berada di bawah 10 persen.

Sebelumnya dikabarkan, BTPN Syariah membukukan kinerja positif pada kuartal III 2023 dengan mencetak laba bersih mencapai Rp 1 triliun. Dari sisi pembiayaan, pada kuartal III tahun ini BTPN Syariah tercatat mampu mencetak pertumbuhan. Penyaluran pembiayaan kepada masyarakat inklusi pada kuartal III ini mencapai Rp 11,9 triliun, naik dari Rp 11,3 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Kinerja perusahaan yang tetap sehat juga tecermin dari sejumlah rasio penting. BTPN Syariah mencatatkan rasio-rasio yang sehat dengan return of asset (RoA) 7,8 persen serta rasio kecukupan modal (CAR) pada 49,7 persen atau di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement