Jumat 01 Sep 2023 18:45 WIB

Ikhtiar Bank Muamalat Menerapkan GRC di Lingkup Internal

Sekretaris Perusahaan Bank Muamalat Hayunaji raih The Best Corporate Secretary 2023.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Karyawan melakukan aktivitas di banking hall kantor cabang Muamalat Tower, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Bank Muamalat mencatatkan total aset sebesar Rp63,9 triliun, atau tumbuh 6,7 persen secara year on year (yoy) pada semester I 2023. Pencapaian ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah bank pertama murni syariah ini berdiri. Kinerja positif tersebut berhasil mendongkrak profitabilitas Bank Muamalat. Per 30 Juni 2023, laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp40,9 miliar, atau tumbuh 52,1 persen (yoy).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Karyawan melakukan aktivitas di banking hall kantor cabang Muamalat Tower, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Bank Muamalat mencatatkan total aset sebesar Rp63,9 triliun, atau tumbuh 6,7 persen secara year on year (yoy) pada semester I 2023. Pencapaian ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah bank pertama murni syariah ini berdiri. Kinerja positif tersebut berhasil mendongkrak profitabilitas Bank Muamalat. Per 30 Juni 2023, laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp40,9 miliar, atau tumbuh 52,1 persen (yoy).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memiliki komitmen tinggi dalam menerapkan Governance, Risk, and Compliance (GRC) di lingkup internal. Cara ini adalah ikhtiar Bank Muamalat dalam menjalankan proses bisnisnya dengan senantiasa melakukan perbaikan berkelanjutan.

Termasuk aspek kebijakan dan prosedur, produk, proses dan sumber daya manusia. Hal tersebut menjadi bagian penting dalam penerapan manajemen risiko yang lebih baik yang meliputi proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.

“Penerapan ini membantu kami mengelola risiko dengan lebih baik, memastikan kepatuhan terhadap peraturan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Dalam penerapan GRC, kami juga didukung oleh teknologi informasi yang andal yang mendukung dalam evaluasi dan pengambilan keputusan yang tepat bagi bank,” ujar Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan dalam keterangan Jumat (1/9/2023).

Indra melanjutkan, saat ini Bank Muamalat juga telah menerapkan sejumlah ketentuan baru dari OJK antara lain terkait tingkat security maturity dan tingkat digital maturity. Selain itu, aspek GRC dikokohkan dengan membangun sinergi antara jajaran dewan komisaris, direksi perusahaan dan juga dewan pengawas syariah.

Karena, kunci keberhasilan Bank Muamalat dalam penerapan manajemen risiko berlandaskan pada kerangka manajemen risiko, yang dibangun dari nilai-nilai good corporate governance (GCG) dan corporate value serta penguatan risk awareness di seluruh lini kerja bank.

Upaya tersebut direalisasikan melalui implementasi budaya risiko, komunikasi internal yang baik, kecukupan pelatihan dan sertifikasi terkait manajemen risiko, serta penerapan reward and punishment yang diatur dalam ketentuan perusahaan (Ittifaq).

Peningkatan dalam aspek GRC di Bank Muamalat juga mendukung rencana pencatatan saham atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dijadwalkan akan direalisasikan pada akhir tahun ini. Sebagai perusahaan berstatus terbuka dan akan tercatat di BEI, maka implementasi GRC yang baik tentunya sangat berpengaruh pada kredibilitas perusahaan di pasar dan di mata para pemangku kepentingan.

Ikhitar Bank Muamalat ini pun berbuah manis. Pionor bank syariah pertama di Indonesia itu berhadil meraih penghargaan di ajang GRC & Performance Excellence Award 2023 atas keberhasilannya dalam penerapan GRC.

Bank Muamalat memenangkan sejumlah kategori penghargaan di antaranya adalah The Best GRC for Corporate Governance & Compliance 2023 (banking industries), Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan sebagai The Best CEO For GRC Excellence 2023, dan Sekretaris Perusahaan Bank Muamalat Hayunaji sebagai The Best Corporate Secretary 2023.

Sebagai informasi, perusahaan pemenang dalam ajang GRC & Performance Excellence Award 2023 yang diselenggarakan oleh Business News ini dinilai dalam beberapa aspek, diantaranya adalah telah memiliki kelengkapan sistem dan infrastruktur GRC yang baik serta dianggap berhasil dalam hal implementasi GCG, risk management, dan compliance management untuk mendukung tumbuhnya bisnis secara berkelanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement