REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adira Finance terus mendorong pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru syariah. Sepanjang semester I 2023, pembiayaan baru syariah Adira Finance tercatat mengalami pertumbuhan 42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) menjadi Rp 4,3 triliun.
Presiden Direktur Adira Finance Dewa Made Susila mengatakan, jumlah pembiayaan syariah tersebut mewakili 21 persen dari total pembiayaan baru perusahaan. Perusahaan mencatatkan pertumbuhan pembiayaan baru menjadi sebesar Rp 20,4 triliun selama enam bulan pertama 2023.
Saat ini Adira Finance memiliki produk pembiayaan AMANAH (Adira Multi Dana Syariah), yaitu fasilitas pembiayaan multiguna yang berlandaskan prinsip syariah. Selain itu, Adira Finance juga menawarkan produk pembiayaan bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah umroh.
"Kami memiliki produk pembiayaan syariah umroh yang menggunakan akad murabahah (jual beli) melalui biro umroh lokal dan nasional dari mitra Adira Finance," kata Dewa dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).
Menurut Dewa, industri otomotif sepanjang pertengahan 2023 terus menunjukkan pemulihan. Hal itu tecermin pada penjualan ritel sepeda motor baru yang tumbuh 25 persen menjadi tiga juta unit, dan penjualan ritel mobil baru meningkat delapan persen menjadi 503 ribu unit.
Meningkatnya penjualan industri otomotif didukung daya beli konsumen yang cukup baik. Dengan demikian, piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) pada posisi Juni 2023 mencapai Rp 50,9 triliun, meningkat 24 persen yoy dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Seiring dengan antusiasme masyarakat terhadap kendaraan listrik yang terus meningkat dan guna mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Adira Finance telah menyediakan pembiayaan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda motor listrik dan mobil listrik dari beberapa produsen beragam merek.
Terkait jaringan usaha, per 30 Juni 2023 Adira Finance telah mengoperasikan 464 jaringan usaha di seluruh Indonesia dengan didukung sekitar 17 ribu karyawan, untuk melayani sekitar 1,9 juta konsumen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
